NINNA.ID-Laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) mengalami penguatan pada tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5.03%, meningkat tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar 5.02%.
Akan tetapi, peningkatan ini tidak boleh membuat kita berpuas diri, karena pertumbuhan tersebut banyak ditopang oleh sejumlah momen besar.
Beberapa momen besar yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sumut antara lain Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden, Pemilihan Kepala Daerah, serta berbagai ajang internasional seperti F1 Power Boat, Aquabike Jet Ski, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.

Momen-momen ini meningkatkan belanja masyarakat dan menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Namun, di tahun ini, roda perekonomian Sumut kembali ke kondisi normal, di mana pertumbuhan akan sangat bergantung pada kinerja sektor usaha swasta, belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan investasi.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut tahun ini.
Hal yang perlu diwaspadai adalah kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah, yang berpotensi menekan kinerja beberapa sektor usaha.
Sektor jasa seperti pariwisata, perhotelan, dan restoran (PHRI) berpeluang mengalami tekanan akibat kebijakan tersebut. Meski demikian, di sisi lain, penghematan ini juga dapat menjadi pemicu peningkatan konsumsi masyarakat.
Konsumsi rumah tangga, yang mencerminkan daya beli masyarakat, mengalami perlambatan di tahun 2024. Jika pada tahun 2023 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5.59%, pada tahun 2024 angkanya melambat menjadi 5.43%.
Perlambatan ini juga terlihat di beberapa sektor usaha seperti perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta telekomunikasi.
Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah akomodasi serta makanan dan minuman. Namun, diperkirakan sektor ini akan mengalami penurunan signifikan di tahun ini, mengingat tidak adanya lagi momen-momen besar seperti di tahun 2024.
Selain itu, beberapa sektor usaha produktif lainnya juga berpotensi mengalami tekanan akibat kebijakan penghematan belanja pemerintah.
Oleh karena itu, kembali lagi, pertumbuhan ekonomi Sumut akan sangat bergantung pada belanja masyarakat, yang salah satunya ditopang oleh program makan bergizi gratis dari pemerintah.
Penulis: Benjamin Gunawan
Editor: Damayanti Sinaga