Dunia Makin Kacau! Korea Utara Siapkan 800.000 Pasukan Tuk Berperang Lawan AS

BERSPONSOR

NINNA.ID-Korea Utara mengklaim ada 800.000 warganya secara sukarela bergabung atau mendaftar ulang dalam militer negara itu untuk berperang melawan Amerika Serikat, ungkap surat kabar pemerintah Korea Utara melaporkan pada Sabtu 18 Maret 2023.

Sekitar 800.000 pelajar dan pekerja atau buruh di seluruh negeri menyatakan keinginan untuk mendaftar atau mendaftar kembali di militer guna melawan Amerika Serikat, lapor surat kabar Rodong Sinmun.

“Melonjaknya antusiasme kaum muda untuk bergabung dengan tentara adalah demonstrasi dari keinginan generasi muda yang tak tergoyahkan untuk tanpa ampun memusnahkan para maniak perang yang melakukan upaya terakhir untuk melenyapkan negara sosialis kita yang berharga, dan mencapai tujuan besar reunifikasi nasional tanpa kegagalan dan manifestasi yang jelas dari semangat patriotisme mereka,” kata Rodong Sinmun dari Korea Utara.

Korut
Tampak latihan serangan api di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara 10 Maret 2023 dalam foto ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. KCNA melalui REUTERS

Klaim Korea Utara muncul setelah Korea Utara pada Kamis meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung.

TERKAIT  Sedang Live di Yalla Shoot, Getafe vs Sevilla La Liga 2023
BERSPONSOR

Korea Utara menembakkan ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang pada Kamis, beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan terbang ke Tokyo untuk pertemuan puncak yang membahas cara-cara guna melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Rudal balistik Korea Utara dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan peluncuran itu mendapat kecaman dari pemerintah di Seoul, Washington dan Tokyo.

Pasukan Korea Selatan dan Amerika memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki “Perisai Kebebasan 23”, pada hari Senin, diadakan dalam skala yang tidak terlihat sejak 2017 untuk melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.

Kim menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan dengan latihan militer tersebut.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU