Disebut Penyebab Mobile Banking BSI Error, Apa sih Ransomware itu?

NINNA.ID – Istilah ransomware mendadak viral pasca pemberitaan bahwa PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami serangan siber yang membuat aplikasi Mobile Banking BSI error. Banyak yang menduga BSI terkena serangan ransomware, namun apa sih itu?

Apa itu ransomware? Ini adalah jenis malware yang dirancang untuk mengunci akses ke sistem atau data pengguna, kemudian meminta pembayaran tebusan dalam bentuk uang atau cryptocurrency agar akses tersebut dapat dikembalikan.

Meskipun ransomware pertama kali ditemukan pada tahun 1989, namun pada dekade terakhir ini, serangan malware telah menjadi semakin umum dan canggih.

Cara kerja ransomware sangat sederhana, yaitu dengan mengenkripsi data pengguna atau membatasi akses ke sistem atau data tersebut.

Kemudian, hacker akan meminta pembayaran dalam bentuk uang atau cryptocurrency dalam jumlah tertentu, sebagai syarat untuk mengembalikan akses yang telah diambil secara paksa.

Pada umumnya, hacker akan menuntut pembayaran dalam waktu yang sangat singkat, biasanya 24-72 jam setelah serangan terjadi.

Ada banyak jenis ransomware yang berbeda, termasuk Cryptoware, Locky, WannaCry, dan Petya.

Masing-masing jenis ransomware ini memiliki karakteristik unik dan seringkali dibuat oleh kelompok hacker yang berbeda.

BERSPONSOR

Salah satu contoh ransomware yang paling terkenal adalah WannaCry, yang menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2017 dan menginfeksi ratusan ribu komputer di lebih dari 150 negara.

Serangan malware ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi organisasi atau individu. Ketika sistem atau data pengguna terkunci, maka akses ke data tersebut akan hilang dan tidak dapat digunakan.

TERKAIT  Rusia Akan Berhenti Menyerang Ukraina Jika Rudalnya Habis

Hal ini dapat menyebabkan kehilangan data penting atau bahkan menghentikan operasi bisnis atau organisasi yang terkena dampak serangan tersebut.

Selain itu, serangan malware ini juga dapat menyebabkan kerusakan reputasi dan hilangnya kepercayaan dari para pelanggan atau konsumen.

- Advertisement -

Untuk mencegah serangan ransomware, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan bahwa sistem dan perangkat lunak yang digunakan selalu diperbarui dengan versi terbaru, termasuk sistem operasi, browser web, dan perangkat lunak keamanan.

Selain itu, backup data secara teratur dan simpan data tersebut di lokasi yang terpisah dari sistem utama. Jika terjadi serangan ransomware, maka data yang di-backup dapat dipulihkan tanpa harus membayar tebusan.

Selain itu, pengguna juga harus menghindari membuka lampiran email atau mengklik tautan yang tidak dikenal atau mencurigakan, karena serangan ransomware sering kali disebarkan melalui email phishing atau tautan berbahaya.

Terakhir, gunakan perangkat lunak keamanan yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan ransomware, seperti perangkat lunak antivirus atau firewall yang dapat memantau dan memblokir serangan dari luar.

Dalam kesimpulan, ransomware adalah ancaman serius bagi organisasi dan individu. Serangan ini dapat menyebabkan kerugian besar dan mengancam kelangsungan bisnis atau operasi organisasi.

Oleh karena itu, pengguna harus selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari serangan ransomware, seperti memperbarui sistem dan perangkat lunak, backup data secara teratur

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU