HUMBAHAS – Humbang memang istimewa. Keteguhannya cukup teruji. Setidaknya, dalam program guru penggerak ini. Di daerah lain, kata BBGP (Balai Besar Guru Penggerak), cukup banyak yang memilih mundur.
Humbang berbeda. Masuk 61 dan lulus 61. Itu sebuah prestasi. Berarti, ada 61 guru yang akan menggerakkan pendidikan Humbang.
Diharapkan, keenam puluh satu guru penggerak (GP) ini akan membawa nilai guru penggerak pada siswa. Diharapkan juga, semua materi pelajaran yang ditekuni diterapkan dalam dunia nyata.
Demokratis, misalnya, mendengar siswa. Guru tak bisa lagi otoriter. Guru harus mendengar suara-suara siswa.
Para GP sudah menerapkan hal itu selama belajar. Guru penggerak membuat kesepakatan bersama.
Di tempat-tempat lain, para GP juga menerapkannya. Mereka memilih koordinator dengan demokratis. Akhirnya, koordinator terpilihnya tidak hanya legal, tetapi juga punya legacy.
Dengan itu, para guru diharapkan bisa menularkan semangat demokrasi. Lebih setahun GP dari Humbang Hasundutan belajar materi Merdeka Belajar.
Dimulai dari instruktur yang sangat fair dan demokratis. Mereka memberi kesempatan pada guru untuk bersuara. Mereka juga memberikan kebebasan.
Kata mereka, guru harus menerapkannya ke depan. Semangatnya agar nalar kritis dan rasa memiliki siswa semakin tinggi.
Begitu juga dengan fasilitator. Mereka ini mengajar guru dengan sangat terbuka. Mereka mendorong agar para guru terbuka pada berbagai kritik. Di level selanjutnya, ada lagi guru Pendamping Prakti (PP).
Tugas guru PP ini sangat banyak. Mereka bertemu tatap muka dengan calon GP. Harusnya juga mereka mengajarkan nilai-nilai GP pada calon GP.
Namun, di Humbang, beberapa guru PP terkesan tidak mengaplikasikan nilai-nilai GP. Pemilihan koordinator tidak demokratis.
Mereka seperti berpolitik. Mereka langsung memplot koordinator. Tanpa pemilihan. Jabatan koordinator seperti jabatan politik. Namun, GP Humbang Hasundutan menghargai guru PP.
Mereka tetap bangga menjadi GP. Mereka pun sudah membuat beberapa program lanjutan untuk kemajuan Humbang.
GP SMA/SMK, misalnya, sudah membuat agenda pertemuan komunitas dengan komunitas GP di tempat lain.
Beberapa waktu lalu, GP SMA/SMK Humbang Hasundutan bahkan sudah melakukan pertemuan rutin untuk semua guru SMA di Humbang Hasundutan.
Kemarin, guru penggerak SMA/SMK Humbang Hasundutan juga sudah pergi ke Medan untuk peningkatan kualitas dan kompetensi selama 4 hari. Guru Penggerak dari Humbang Hasundutan sangat aktif dan proaktif. Sampai-sampai, pada akhirnya, dari 7 penghargaan, Humbang Hasundutan meraih 5 di antaranya. Semoga pendidikan di Humbang Hasundutan semakin berkembang.
Penulis : Riduan Situmorang
Editor  : Mahadi Sitanggang