Gitar Sipoholon Sudah Dipetik di Mancanegara

TAPUT –  Bagi pecinta musik petik barangkali sudah banyak yang mengenal gitar yang satu ini.  Gitar ini memiliki keunikan tersendiri. Suara nyaringnya khas dan mendenting. Itulah gitar Sipoholon.

Gitar home industri milik Marga Hutagalung ini terbuat dari bahan natural, berupa kayu-kayu pilihan yang dikerjakan melalui kerajinan tangan. Gitar ini masih terus diminati para pecinta alat musik akustik.

Beralamat di Jalan Balige No 22 Desa Hutauruk Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, home industri gitar Sipoholon ini masih eksis di tengah perkembangan teknologi alat musik gitar.

Keterangan langsung dari pemilik usaha, Pak Cristian Hutagalung, pembuatan gitar Sipoholon sudah dimulai sekitar tahun 1952, dan dikelola secara turun-temurun.

BERSPONSOR

“Awalnya usaha ini didirikan oleh orangtua kami sekitar tahun 1952 lalu dan sekarang kami yang meneruskan,”ujar Pak Cristian Hutagalung saat berbincang dengan NINNA.ID, kemarin.

Saat memulai usaha di tahun itu, selain gitar, ternyata ada alat musik lain yang dibuat oleh orangtua Pak Cristian, yaitu organ yang disebut poti marende oleh orang Batak.

Di masa itu, permintaan poti marende jauh lebih banyak. Peminat gitar saat itu masih belum begitu banyak. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sekitar tahun 80an, alat musik organ mulai kurang diminati dan sebaliknya permintaan alat musik gitar semakin tinggi.

Melihat pasar sudah berubah, Pak Cristian Hutagalung memutuskan, usaha home industri miliknya fokus dalam pembuatan gitar dan meninggalkan pembuatan poti marende. Sejak saat itu  gitar Sipoholon mulai dikenal dan diminati kalangan pecinta musik petik sampai sekarang.

Walau buatan home industri, tapi gitar Sipoholon tidak kalah dengan gitar pabrikan yang telah dibuat menggunakan peralatan modern.

BERSPONSOR

“Perbandingannya ada pada suara. Suara gitar Sipoholon orisinal dan khas. Nyaring dan merdu. Tidak kalah dengan gitar produksi pabrikan yang menggunakan alat-alat modern,” ucapnya.

TERKAIT  KUR BRI Bantu Usaha Batu Bata Joni Berkesinambungan

Walau pujian itu dialamatkan untuk gitar produksinya, namun dia juga mengakui kalau gitarnya masih kalah dalam tampilan fisik dibandingkan gitar pabrikan.

“Kita kalah di aksesoris dan kemulusan. Gitar Sipoholon polos karena proses pembuatannya tradisional. Untuk  kualitas suara, kita tidak kalah dan masih tetap bisa bersaing,” katanya.

Proses Pembuatan Gitar
Proses pembuatan gitar Sipoholon di tempat Pak Cristian Hutagalung dimulai dengan mengolah dan membentuk kayu-kayu pilihan yang berkualitas. Mulai dari proses ini sudah dibutuhkan penjiwaan kerja dengan tekun dan telaten.

- Advertisement -

“Membuat gitar harus ada penjiwaan. Penjiwaan terhadap kualitas kayu, karena kualitas kayu menentukan kualitas gitar,” ungkapnya..

Untuk membuat satu gitar standar yang berkualitas, membutuhkan waktu selama empat hari.Namun, bila ada pesanan khusus dengan kualitas tinggi, prosesnya bisa menelan sampai berbulan-bulan, dan harga disesuaikan.

Dibandrol Rp 950.000 sampai Rp 12 Juta 
Untuk harga gitar, Pak Cristian Hutagalung membandrolnya  di kisaran Rp 950 ribu sampai dengan Rp 12 Juta per satu gitar. Harga itu ternyata dapat diterima pasar karena permintaan gitar Sipohon terus mengalir.

Gitar buatan dari Bona Pasogit orang Batak ini ternyata sudah kesohor. Peminatnya dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia. Bahkan, permintaan dari mancanegara, seperti Amerika, Jepang, Swedia, dan Jerman sudah dilayani.

“Jadi yang memesan Gitar Sipoholon ini tidak hanya di daerah kita saja, tapi sudah sampai ke Mancanegara seperti seperti Amerika, Jepang, Swedia, dan Jerman,” ujarnya pria berusia 48 tahun itu.

 

Penulis   :  Billy S
Editor      : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU