Tapanuli Utara, NINNA.ID – Jika tak segera dimakan, nanas bisa cepat membusuk dan terbuang sia-sia. Begitu pula dengan ton-ton nanas yang dihasilkan dari Kecamatan Sipahutar, Tapanuli Utara. Akan tetapi, di tangan Rotua Lubis, buah beraroma segar ini justru menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
“Molo ro hamu tu Sipahutar-i, unang lupa hamu mamboan honas i, Honas Sipahutar, Honas Sipahutar, tonggi dai nai…” Begitulah penggalan lagu “Honas Sipahutar” yang dinyanyikan Pernados Trio, menggambarkan manisnya nanas khas daerah ini.
Bagi Anda yang melintas di Sipahutar, jangan lupa mencicipi buah nanas yang terkenal legit dan berair. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati wisata perkebunan nanas di Desa Hutagurgur, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara.
Hamparan kebun hijau seluas dua hektare ini tak hanya menyajikan pengalaman memetik nanas langsung dari pohonnya, tetapi juga menjadi lokasi swafoto yang instagramable.
Di tengah berlimpahnya hasil panen nanas, Rotua Lubis melihat peluang besar. Berbekal pengalaman merantau selama 10 tahun, ia bertekad menciptakan oleh-oleh khas Sipahutar.
“Setiap kali pulang kampung, teman-teman saya selalu meminta oleh-oleh. Tapi saya bingung, apa yang bisa saya bawa sebagai ciri khas dari Sipahutar?” kenangnya sambil tertawa kepada Ninna pada Kamis 3 April 2025.
Rotua kelahiran tahun 1990. Ia merupakan seorang sarjana, pernah bekerja sebagai manajer di perusahaan milik Chairul Tanjung. Pengalaman profesional selama merantau ke berbagai kota di Indonesia menjadi bekal penting dalam merintis usaha.
Pada Agustus 2021, ia memutuskan meninggalkan pekerjaan di Jakarta dan kembali ke kampung halaman. Dengan modal pinjaman dari sang ayah, ia memulai usaha produksi keripik nanas.
Semangat Besar
Jumlah produksi awal tidak disebutkan secara spesifik, namun Rotua menyebutkan bahwa pada awalnya semua dikerjakannya sendiri – mulai dari desain, kemasan, bahan baku, produksi hingga pemasaran. Ini menunjukkan skala produksi yang masih kecil dan manual pada masa awal.
Buah dan sayur yang digunakan dalam produk Natur Snack LG TaoHoras, termasuk nanas, dibeli langsung dari para petani lokal di sekitar Sipahutar. Dengan demikian, usahanya juga turut mendukung perekonomian petani setempat.
Bagaimana Rotua mengolah nanas yang banyak kandungan air menjadi keripik? Ia menggunakan proses pengeringan yang memungkinkan menghilangkan kandungan air secara maksimal tanpa menghilangkan rasa manis khas Honas Sipahutar.
Proses ini menjaga kerenyahan sekaligus mempertahankan cita rasa buah yang legit.
Produk dikemas dalam standing pouch ziplock berbahan aluminium foil yang kedap udara, menjaga kualitas dan kerenyahan keripik.
Berat per kemasan tidak disebutkan secara pasti, namun diperkirakan sekitar 100–150 gram seperti produk keripik buah pada umumnya.
Soal harga, walau tidak disebutkan langsung, produk ini tergolong UMKM premium dan diperkirakan dijual di kisaran Rp25.000 – Rp40.000 per kemasan, tergantung ukuran dan varian.
“Awalnya berat, nggak semulus yang saya bayangkan. Bahkan banyak yang bilang saya oto (bodoh) karena meninggalkan pekerjaan nyaman di Jakarta untuk berjualan di kampung,” ungkapnya.
Namun Rotua tak menyerah. Dengan ketekunan dan konsistensi, ia terus mengembangkan usaha Natur Snack LG TaoHoras. Kini, produk keripiknya telah dipasarkan ke berbagai kota seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, bahkan hingga ke luar negeri melalui berbagai pameran internasional.
KUR BRI
Untuk mengembangkan bisnisnya, Rotua mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp10 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli kemasan, peralatan produksi, bahan baku, serta biaya operasional.
“KUR BRI sangat membantu saya, terutama dengan bunganya yang rendah. Prosesnya juga tidak sulit,” katanya.
Program KUR ini menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah mendukung UMKM dalam menggerakkan perekonomian dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Lebarkan Sayap
Kini, Natur Snack LG TaoHoras tak hanya memproduksi keripik nanas, tetapi juga berbagai camilan sehat lainnya seperti infuse water lemon, timun, tomat, serta produk kering organik berbahan dasar buah dan sayuran segar.
“Ini adalah bentuk kecintaan saya terhadap kampung halaman dan semangat untuk membawa nama Sipahutar lebih dikenal luas,” ujar Rotua.

Produk TaoHoras tersedia di kios KM Lubis, Desa Siabal-abal 2, Kecamatan Sipahutar, atau bisa dipesan langsung melalui nomor 0812-9503-9454 dan beberapa toko online.
Produk TaoHoras juga tersedia di beberapa galeri UMKM di Kawasan Danau Toba. Salah satunya adalah Galeri UMKM Bukit Holbung, yang sering dikunjungi wisatawan.
“Produk TaoHoras salah satu produk yang cukup sering dibeli oleh wisatawan yang berkunjung ke Galeri UMKM Bukit Holbung. Produk ini disukai khususnya kaum hawa yang senang ngemil keripik sehat,” jelas Tari Sinaga, pengurus galeri tersebut.

Dengan kerja keras dan ketekunan, Rotua telah membuktikan bahwa dari buah yang mudah busuk, lahirlah produk bernilai tinggi yang kini menjadi kebanggaan Sipahutar dan Danau Toba.
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga