NINNA.ID-Platform digital bertujuan mengatasi tantangan yang dihadapi petani di Afrika Barat dengan memberikan akses ke informasi real-time, memfasilitasi koneksi pasar, dan meningkatkan akses ke layanan keuangan.
Sorotan Hasil:
- Proyek e-Pertanian di Côte d’Ivoire telah memberikan manfaat bagi lebih dari 400.000 individu antara 2018 dan 2023 dengan meningkatkan akses pasar dan informasi melalui pengembangan platform pasar digital.
- Proyek ini juga berkontribusi pada pembukaan lebih dari 43.000 akun uang seluler baru, pendirian 187 vendor yang menawarkan kartu SIM dan layanan uang seluler, serta pembelian lebih dari 53.000 kartu SIM oleh para penerima manfaat.
- Proyek Transformasi Digital Pedesaan Benin telah memberikan manfaat bagi lebih dari 103.000 individu melalui pengembangan platform digital yang meningkatkan akses informasi, memfasilitasi akses ke mesin pertanian, dan meningkatkan pengambilan keputusan pertanian.
- Proyek Percepatan Transformasi Digital Kamerun (PATNUC) telah mendaftarkan lebih dari 9.000 produsen ke dalam sistem voucher elektronik (e-voucher), dengan hampir 4.000 produsen menerima subsidi pupuk dan benih sejak April 2024.
Platform digital bertujuan mengatasi tantangan yang dihadapi petani di Afrika Barat dengan memberikan akses ke informasi real-time, memfasilitasi koneksi pasar, dan meningkatkan akses ke layanan keuangan.

Platform ini membantu menjembatani kesenjangan informasi, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan efisiensi rantai nilai pertanian, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan akses pasar bagi petani kecil.
Investasi dalam platform digital, bersama dengan infrastruktur digital dan peningkatan keterampilan, selaras dengan prioritas regional Bank Dunia untuk Afrika Barat dan Tengah 2021-2025.
Misalnya, proyek e-Pertanian di Côte d’Ivoire yang didanai Bank Dunia telah menghubungkan lebih dari 221.000 individu di daerah pedesaan ke internet, di mana lebih dari 43.000 orang membuka akun uang seluler antara 2018 dan 2023.
Proyek ini membantu lebih dari 400.000 individu yang bekerja di rantai nilai pertanian memperoleh akses pasar yang lebih baik melalui Agristore, sebuah platform digital yang dikembangkan dalam proyek tersebut.
Demikian pula, Proyek Transformasi Digital Pedesaan Benin mengembangkan platform untuk layanan konsultasi pertanian, manajemen mesin pertanian, dan pemantauan pertanian menggunakan data geospasial antara 2020 dan 2024.
Hingga saat ini, lebih dari 103.000 individu, termasuk hampir 31.000 perempuan, telah mendaftar ke platform ini.
Di Kamerun, proyek PATNUC mengembangkan dan menguji sistem e-voucher, yang telah mendaftarkan lebih dari 9.000 produsen sejak April 2024.
Tantangan: Pertanian adalah sektor vital di Afrika Barat, tetapi keterbatasan akses informasi dan infrastruktur yang kurang berkembang menjadi tantangan bagi para petani di seluruh wilayah.
Tantangan ini menghambat produktivitas dan akses pasar, terutama bagi petani kecil yang mendominasi sektor ini.
Di Côte d’Ivoire, 73 persen penduduk tidak memiliki akses ke broadband seluler dan tetap offline pada 2018. Selain itu, kesenjangan cakupan antara perkotaan dan pedesaan sangat besar.
Sebagian besar penduduk pedesaan tidak terhubung ke internet, menghadapi keterbatasan akses informasi dan layanan.
Petani kecil menghadapi kesulitan menghubungkan diri dengan pasar dan memenuhi permintaan pasar dalam hal volume dan kualitas karena kurangnya akses ke informasi pasar real-time. Akibatnya, rantai nilai pertanian menjadi tidak efisien.
Di Benin, petani menghadapi hambatan seperti akses pasar yang terbatas akibat infrastruktur yang buruk, serta informasi yang tidak memadai dan tidak dapat diandalkan tentang benih, alat, dan tanaman.
Akses ke layanan keuangan juga terbatas, dengan 62 persen populasi tidak memiliki akses ke layanan keuangan.
Di Kamerun, sektor pertanian ditandai dengan produktivitas yang rendah akibat keterbatasan mekanisasi, penggunaan input, dan irigasi, serta biaya transaksi yang tinggi dan asimetri informasi di seluruh rantai nilai.
Pendekatan: Mempromosikan peluang digital adalah salah satu tujuan utama untuk mentransformasi ekonomi Afrika Barat dan Tengah serta mendukung pertumbuhan inklusif.
Wilayah ini mengidentifikasi solusi digital sebagai cara yang menjanjikan untuk mendukung layanan yang efektif dan inklusif, meningkatkan konektivitas broadband, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memberdayakan masyarakat.
Strategi Afrika Barat dan Tengah menyoroti transformasi digital sebagai faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki akses pasar, dan meningkatkan ketahanan sektor ini.
Hasil: Melalui berbagai proyek di Côte d’Ivoire, Benin, dan Kamerun, lebih dari 733.000 individu telah menerima manfaat langsung dari perluasan infrastruktur digital, peningkatan rantai nilai pertanian, dan layanan konsultasi digital. Inisiatif ini secara kolektif meningkatkan konektivitas internet, memperbaiki akses pasar, dan memfasilitasi inklusi keuangan digital, terutama di komunitas pedesaan dan perempuan.
Côte d’Ivoire (2018-2023):
- Infrastruktur broadband seluler yang dibiayai proyek menyediakan akses internet bagi lebih dari 221.000 orang di daerah pedesaan, meningkatkan akses mereka ke informasi dan layanan penting.
- Inisiatif ini menghasilkan lebih dari 43.000 akun uang seluler baru, pendirian 187 vendor yang menawarkan kartu SIM dan layanan uang seluler, serta pembelian lebih dari 53.000 kartu SIM oleh penerima manfaat.
- Lebih dari 400.000 individu, 58,9 persen di antaranya perempuan, memperoleh manfaat dalam rantai nilai pertanian.
- Platform digital Agristore.ci yang dikembangkan melalui proyek ini telah dikunjungi lebih dari 160.000 kali dan mencatat lebih dari 36.000 daftar penjualan pertanian.
- Observatorium pertanian yang didirikan dalam proyek ini mengirim lebih dari 11 juta pesan konsultasi pertanian digital kepada petani kecil, dengan 44 persen pesan diterima oleh perempuan.
Benin (2020-2025, direncanakan selesai Juni 2025):
- Lebih dari 103.000 individu, termasuk hampir 31.000 perempuan, telah mendaftar ke platform digital yang dikembangkan melalui pembiayaan Bank Dunia.
Kamerun (2022-2027, direncanakan selesai Maret 2027):
- Hingga Desember 2024, lebih dari 9.000 produsen telah mendaftar ke platform e-voucher, dengan hampir 4.000 produsen menerima subsidi pupuk dan benih sejak April 2024.
- Diperkirakan sekitar 16.000 produsen akan menerima subsidi pada Desember 2025.
Kutipan Penerima Manfaat: “Aplikasi e-konsultasi membantu kami mempelajari teknik produksi sayuran, berbagi informasi tentang wabah penyakit, dan mendapatkan solusi dalam bahasa lokal, sementara aplikasi manajemen pertanian memungkinkan kami mencatat arus kas dan merencanakan produksi dari penanaman hingga panen.”
Tulisan ini disadur dari https://www.worldbank.org/en/results/2025/03/04/afw-from-fields-to-markets-the-role-of-digital-platforms-in-west-africa-agricultural-success
Editor: Damayanti Sinaga