NINNA.ID – Menurut keyakinan suku Batak Toba, Dalihan Natolu sangat erat hubungannya dengan Debata Natolu. Namun pertanyaannya adalah, apa itu Debata Natolu? Nah, berikut ini kami mencoba menjelaskan sedikit tentang apa itu Debata Natolu.
Debata Natolu adalah Batara Guru, Debata Sori dan Mangala Bulan. Ketiga nama ini diyakini adalah pancaran Mulajadi Nabolon yang identik dikenal melalui warna, yakni Sinabara (merah), Puti (putih) dan Silintom (Hitam).
Dan, memang menurut kepercayaan Suku Batak pada masanya, jika dihubungkan makna dan tujuannya sangan erat kaitannya dengan Dalihan Natolu. Sinabara yang menyimbolkan Batara Guru. Jika dilihat dari perspektif adat sangat berkaitan dengan Hulahula, sebab Hulahula diyakini sebagai penyampaian Pasupasu (pemberi), dan diyakini juga makna Batara Guru adalah Hagogoon (kekuatan).
Warna berikutnya adalah Puti (putih). Warna ini menyimbolkan Debata Sori dan jika dikaitkan dengan adat istiadat diposisikan sebagai Boru. Dalam masyarakat adat Batak, dalam setiap rumpun keluarga, marga borulah yang menyatukan sesama keluarga jika ada pertikaian di dalam satu garis marga.
Akan halnya dengan warna berikutnya, Silintom (hitam), ini menyimbolkan Mangala Bulan dan jika dikaitkan dengan adat istiadat adalah Namarhaha Maranggi (abang adik). Sehingga dalam pemahaman suku Batak Toba ada istilah yang kemudian menjadi pedoman yang mengatakan Manat Mardongan Tubu (hati-hati di antara sesama saudara segaris marga).
Jika dikaitkan dengan pancaran Mulajadi Nabolon tadi, maka Mangala bulan (Hitam), bisa juga menggambarkan Hadebataon (keilahian), dan hukuman yang berlaku di sana adalah hukun alam atau hukum yang diturunkan oleh Sang Illahi.
Sehingga dalam prakteknya pada acara sipritual Batak Toba, ada dikenal sebuah wadah dengan nama Tambangan, yaitu sebuah tempat yang menggambarkn Langgatan Sitolu Sagi yang digunakan sebagai tempat sesajen.
Langgatan Sitolu Sagi ini biasanya akan dibentuk dari semen ataupun tanah liat, dan bisa juga dibentuk atau dirakit khusus di tempat, di mana akan dilakukan sebuah persembahan. Bentuknya memang benar-benar segitiga yang terbuat dari bambu.
Penulis : Aliman Tua Limbong
Editor : Mahadi Sitanggang