Cerita dari Puncak Arus Balik di Belawan

Belawan, NINNA.ID– Senin pagi itu, langit Pelabuhan Belawan tak terlalu terik, tapi wajah-wajah para pemudik tampak bersinar. Di tengah riuh suara peluit kapal dan pengumuman keberangkatan, satu per satu penumpang menaiki KM Kelud yang bersandar megah.

Hari ini, 7 April 2025, menjadi momen puncak arus balik Idulfitri di pelabuhan tersibuk Sumatera Utara itu.

Di dek atas kapal, Muhammad Rido menggenggam tangan anaknya erat. Ia tersenyum, matanya sedikit berkaca.

“Kami sekeluarga hari ini berlima, bisa mudik naik kapal laut pulang balik Medan-Batam, berkat program Mudik Bareng dari Pak Gubernur. Semoga tahun depan kuotanya ditambah,” ucapnya penuh syukur.

Ia bukan satu-satunya. Hari itu, sebanyak 3.741 penumpang kembali ke Batam menggunakan KM Kelud, termasuk 500 orang peserta Mudik Gratis dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

PELNI KELUD BATAM
Gubernur Sumut melalui Kadishub Sumut, Dr. Agustinus Panjaitan, meninjau langsung proses pemberangkatan pemudik gratis di Pelabuhan Belawan

Mereka adalah bagian dari total 10.833 kursi mudik gratis yang disediakan Pemprov untuk Lebaran tahun ini—bukan hanya lewat darat dan kereta, tapi juga laut.

Program ini adalah buah tangan Gubernur Sumut Bobby Nasution. Dirancang bukan hanya untuk membantu meringankan ongkos masyarakat—khususnya mahasiswa dan pekerja—tapi juga sebagai strategi menekan angka kecelakaan dengan mendorong masyarakat beralih ke transportasi massal.

Tiga Moda, Satu Misi

BERSPONSOR

Selama tiga hari, sejak 5 April hingga hari ini, Pemprov Sumut menggelar operasi logistik yang tidak kecil. Bus diberangkatkan dari Penyabungan, Sidempuan, Gunungtua, Barus, dan Sibolga menuju Medan.

Kereta dari Tanjungbalai dan Rantau Prapat membawa penumpang ke kota. Dan kapal laut? KM Kelud menjadi jantungnya, mengantar pemudik dari dan menuju Batam.

“Puncak arus balik terjadi tanggal 6 dan 7 April. Kita pastikan semuanya berjalan lancar, aman, dan nyaman,” kata Dr. Agustinus Panjaitan, Kepala Dinas Perhubungan Sumut, usai meninjau langsung keberangkatan di pelabuhan.

TERKAIT  Perlu Tahu! Ini lho Sejumlah Manfaat Tidur untuk Kesehatan

Ia datang bersama jajaran penting—dari GM Pelindo Jonedi Ramli, Kepala PT Pelni Medan Yuniati Fatimah, hingga Plt. Kepala KSOP Belawan Marganda Sihite.

- Advertisement -

Mereka bahkan sempat masuk ke dalam kapal, bertemu langsung dengan kapten KM Kelud. Dialog hangat itu menjadi simbol bahwa arus balik ini bukan sekadar operasi transportasi, tapi perwujudan nyata dari kerja kolaboratif lintas lembaga.

Suara Pemudik: Lebih dari Sekadar Gratis

Di antara kerumunan, Lisna Aritonang, mahasiswi Universitas Sumatera Utara asal Rantau Prapat, tampak sibuk mencari tempat duduk yang nyaman.

“Lebaran itu banyak pengeluaran, jadi program ini sangat membantu,” katanya. Baginya, bukan hanya soal hemat ongkos, tapi juga tentang fleksibilitas memilih jadwal dan moda transportasi.

Sri Wahyuni, pekerja swasta yang mudik ke Padang Sidempuan, punya cerita serupa. “Biasanya susah dapat tiket dan mahal, apalagi pas Lebaran. Sekarang semua terasa lebih mudah dan terkoordinasi.”

Cerita lain datang dari Anarisky Hasibuan, yang kembali dari Gunungtua. Ia mengaku puas dengan kenyamanan dan ketepatan waktu selama perjalanan.

“Semoga program ini terus berlanjut dan bisa dinikmati lebih banyak warga,” ujarnya.

KM Kelud di Pelabuhan Belawan
Sejumlah pemudik menaiki KM Kelud di Pelabuhan Belawan saat puncak arus balik, Senin (7/4/2025). Kapal ini mengangkut 3.741 penumpang menuju Batam, termasuk 500 peserta program Mudik Gratis Pemprov Sumut. (foto: Gugun)

Kapal KM Kelud kembali menyalakan mesinnya. Angin laut berhembus membawa aroma asin yang khas. Di dek belakang, seorang ibu melambai-lambaikan tangan ke arah kerabat yang masih berdiri di pelabuhan. Tangis, tawa, dan harapan teraduk di udara.

Program Mudik Gratis ini bukan hanya soal keberangkatan. Ia adalah tentang rasa pulang yang manusiawi. Tentang negara yang hadir, dan tentang bagaimana sebuah kapal bisa menjadi jembatan antara rumah dan impian.

Dan di Pelabuhan Belawan pagi itu, semuanya terasa mungkin.

Penulis: Gugun
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU