Samosir, NINNA.ID-Ingin lebih sering sering berwisata di Danau Toba tapi biaya membatasimu? Tips ini bisa bantu kamu lebih mudah atur perjalananmu dan menekan biayamu selama berwisata di Danau Toba.
Anggap kita ambil titik permulaan perjalananmu dari Medan. Begitu tiba di Bandara Kualanamu kamu bisa mengambil transportasi umum menuju Terminal Amplas.
Dari Terminal Amplas kamu bisa memilih Bus Sejahtera tujuan Parapat, Danau Toba.
Bus Sejahtera biasanya berangkat tiap sejam sekali menuju Parapat. Jadi peluang untuk kamu tiba di Parapat bisa lebih cepat.
Atau kamu bisa memilih Angkutan Parisma menuju Tigaras-Simanindo. Kemudahan yang ditawarkan oleh Angkutan Parisma adalah kamu bisa tiba langsung di Samosir tanpa harus menyambung kendaraan lagi.
Kualanamu ke Parapat atau Samosir
Jarak dari Kualanamu ke Parapat atau ke Samosir sekitar 160 km. Perlu diingat Danau Toba itu terdiri dari delapan kabupaten. Akan tetapi, hanya 4 kabupaten yang kerap dikunjungi oleh wisatawan. Di antaranya Samosir, Karo, Simalungun dan Toba.
Jika kamu memilih untuk eksplor keempat kabupaten ini tidak cukup hanya 2-3 hari. Setidaknya, satu hari untuk 1 kabupaten. Itupun masih sangat terburu-buru.
Jika kamu harus memilih, pilihlah Samosir dan Parapat Simalungun yang saling berdekatan.
Jika kamu hanya punya 2 hari libur pilihlah masuk ke Samosir via Jalur Tigaras-Simanindo.
Alasannya, jika kamu melihat peta, kamu akan mendapati jarak Samosir dari Tigaras sangat dekat dibandingkan Parapat.
Jika kamu ingin masuk dari Parapat tidak bisa hanya dengan Bus Sejahtera saja.
Kamu harus turun dari Bus Sejahtera lalu menuju Pelabuhan Tomok atau Pelabuhan Tigaraja lalu kamu akan dibawa menuju Pelabuhan Tomok, Samosir.

Ini mungkin akan cukup merepotkanmu.
Jika kamu naik Parisma, kamu akan diantar langsung sampai ke Samosir dengan ongkos 100ribu per orang untuk tiba di Kecamatan Simanindo atau Kecamatan Pangururan.

Untuk ongkos Bus Sejahtera 50-60ribu bergantung kondisi Bus AC atau tidak. Untuk melanjutkan perjalananmu, kamu harus naik kapal kembali dengan ongkos Rp15ribu. Lalu setibanya turun di Tomok kamu harus naik angkutan kembali menuju TukTuk.
Atau dari Pelabuhan Tigaraja kamu bisa memilih untuk diantar ke homestay atau hotel tempat kamu menginap. Tarifnya lebih mahal berkisar 20-25ribu.

Gambaran Perjalanan
Perjalanan seorang kawan ini bisa menjadi ide untuk hitungan budget perjalananmu. Begitu turun dari Kualanamu, ia menuju Terminal Amplas naik Nice Trans.
Tiba di Terminal Amplas ia menggunakan Bus Sejahtera tujuan Parapat.
Ongkosnya 60ribu karena kondisi Bus Sejahtera AC. Sekitar 4 jam di perjalanan ia tiba di Parapat. Lalu ia menginap di Homestay Tigarihit.
Saat itu akulah yang menemani dia untuk tiba di Homestay Tigarihit Parapat.

Karena tidak terlalu capek, ia memilih untuk eksplor Samosir. Jam 5 sore kami menuju Samosir mengenakan kapal kayu.
Kapal kayu pilihan terbaik karena selalu ada tiap 30 menit berangkat.
Setibanya di Tomok, kami memilih untuk naik ke atas, ke Air Terjun Sigarantung, Rumah Batak di Hutabolon Desa Tomok, kami makan malam di Mario Restoran di TukTuk lalu kami kembali ke Parapat.
Selain biaya dapat ditekan, waktu juga bisa lebih efisien. Transportasi umum menjadi solusi murah untuk berwisata ke Parapat. Naik kapal kayu memungkinkannya untuk menikmati Samosir tanpa harus menunggu lama.
Rincian Biaya
Bus Sejahtera dari Medan-Parapat Rp60.000, ongkos kapal dari Pelabuhan Tiga Raja atau Ajibata 15ribu, penginapan termurah 250ribu per malam.
Untuk akomodasi 1 malam gambaran kasarnya Rp60 ribu x 2 + Rp15.000 x 2 + Rp250.000 x1 = Rp400ribu. Itu jika kamu sendirian di kamar homestay.
Jika kamu punya kawan, kalian bisa saling berbagi meringankan biaya.
Rp400ribu ini tidak termasuk biaya makan siang dan makan malammu. Itu bergantung kamu. Kamu mau makanan seperti apa dan di mana, banyak pilihan. Itu juga tidak termasuk biaya jika kamu sewa sepeda motor untuk eksplor Parapat atau Samosir.
Untuk mengakses informasi tentang Samosir, kamu bisa mengandalkan ninnA atau saluran informasi terpercaya lain di internet. Yuk, mulai buat rencana berwisata di Danau Toba!
Penulis: Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga