NINNA.ID – Filter AI Manga membuat warganet heboh dan dinilai bisa membantu berburu hantu di ruang-ruang kosong. Apakah benar?
Warganet pecaya bahwa filter TikTok AI Manga tersebut ampuh mendeteksi hantu dikarenakan muncul sosok yang menyerupai manusia.
Lucky Sebastian pengamat gadget dan pendiri komunitas penggemar gadget terbesar di Indonesia, Gadtorade, memberikan pendapatnya tentang kehebohan filter tersebut.
Dia mengatakan AI memang semakin maju sekarang. AI ini ‘belajar’ mengenali objek dari ribuan data, bahkan lebih. Dia juga belajar mengenali gambar yang spesifik seperti wajah. Kemudian, dibuat lah algoritmanya dan menjadikan wajah seperti gambar anime.
“Jadi tidak semua AI fungsinya sama, ada yang untuk pengendalian otomotif, mengenali perkataan dan melakukan percakapan, menjawab pertanyaan umum, dan lainnya,” jabar Lucky dalam pesan singkat kepada Detik.
AI Manga sendiri spesifik dibuat untuk mengenali wajah, dan beberapa kesempatan juga membuat sosok mirip hantu di ruang kosong. Algoritmanya khusus untuk membuat sebuah gambar menjadi serupa anime.
Salah satu warga TikTok mencoba memakai filter ini sendirian, tapi tiba-tiba di belakang ada sosok lain yang tertangkap kamera.
Atau ada juga yang digunakan untuk menjepret ruangan kosong tanpa satu orang pun, tapi hasil animenya justru terdapat sosok manusia. (lihat foto)
“Jadi saat digunakan untuk foto lain, misal ruangan, landscape, maka AI akan tidak tepat melakukan peruntukannya. Makanya memungkinkan untuk menampilkan sesuatu yang salah, misal foto yang dianggap hantu. Jadi bukan memang AI bisa menangkap foto hantu, hanya miss data input saja, demikian penjelasan sederhananya,” jabarnya.
Sementara itu, di TikTok sendiri sudah banyak video yang menggunakan filter anime dengan total lebih dari 37,2 juta video. Tak sedikit yang melaporkan rasa keheranan mereka karena filter AI Manga menampilkan sosok ‘ekstra’ ketika sedang memakai filter tersebut.
Menurut penjelasan akun TikTok @mikhaelthobie, AI atau Artificial Inteligence dibuat dengan menginput serangkaian program algoritma dan peraturan.
Jadi misalnya ketemu masalah X, si programmer ini harus input. Dan jika AI ketemu masalah ‘X’ maka solusinya adalah ‘XYZ’ atau semacamnya.
