NINNA.ID-Buah Alpukat banyak ditanam di Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Karo. Kontribusi masing-masing ketiga kabupaten tersebut terhadap total produksi alpukat di Sumut, secara berurutan tercatat 24,27 persen, 20,65 persen, 12,18 persen.
Berikutnya Kabuten Samosir Dairi 11,55 persen dan Kabupaten Samosir 9,31 persen. Kumulatif kontribusi Kabupaten/kota lainnya menyumbang 22,04 persen terhadap total produksi tanaman alpukat di Sumut, ungkap Publikasi Statistik Sumut untuk Tanaman Holtikultura.
Produksi buah alpukat Sumut selalu meningkat setiap tahunnya dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2021. Rata-rata pertumbuhan produksi alpukat 20,03 persen per tahun. Produksi alpukat tahun 2021 meningkat 3.366 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh peningkatan jumlah tanaman menghasilkan. Produksi alpukat tahun 2021 tercatat 35.378 ton dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 163.644 pohon dan produktivitas 216,00 kilogram per pohon.
Produksi naik 10,52 persen dibandingkan tahun 2020 yang produksinya 32.012 ton dengan 121.191 pohon yang menghasilkan dan produktivitas 264,14 kilogram per pohon. Produksi alpukat Sumut tahun 2021 ditopang kontribusi seluruh kabupaten/kota kecuali Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Alpukat merupakan salah satu buah yang sangat populer di berbagai kalangan usia. Selain karena rasanya, alpukat dikenal memiliki kandungan yang kaya nutrisi. Tanaman alpukat memiliki nama Latin Persea americana.
Tanaman ini diyakini berasal dari Amerika Tengah dan dikenalkan ke Indonesia oleh Hindia Belanda sekitar tahun 1920-1930. Belanda saat itu membawa alpukat ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan lemak masyarakat yang tinggal di pegunungan.
Tanaman alpukat umumnya dapat tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi yaitu antara 5-1500 meter di atas permukaan laut. Buah ini dapat berkembang dengan baik pada suhu optimal 12,8 – 28,30 C pada siang hari.
Bergizi dan Bermanfaat
Nutrisi buah alpukat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain, menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, mengatasi kanker, dan lain-lain. Buah ini dapat dimakan setiap hari dan bermanfaat untuk merawat rambut serta kulit.
Alpukat mengandung nilai gizi yang luar biasa, dengan kadar protein, riboflavin, niasin, kalium, dan vitamin C yang tinggi. Konon, Alpukat mengandung sekurang-kurangnya 11 vitamin dan 14 mineral.

Di beberapa bagian Amerika Tengah, sebuah Alpukat dengan tortilla dianggap sebagai hidangan yang lengkap. Alpukat juga kaya lemak, dan minyaknya mirip minyak zaitun karena mengandung lemak tak jenuh tunggal. Minyaknya juga digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik.
Hampir setiap bagian dari pohon Alpukat berguna. Kayunya digunakan sebagai bahan bakar. Bijinya digunakan di Amerika Selatan untuk memberi tanda pada pakaian, karena biji itu meninggalkan noda yang tak mudah luntur. Di beberapa bagian Filipina, daunnya digunakan untuk membuat teh. Menurut laporan, kulit kayunya dapat digunakan untuk menyamak kulit.