MEDAN – Baru-baru ini pemilik Air Asia, Tony Fernandes yang berkunjung ke Danau Toba mengaku kagum atas keindahannya. Dalam salah satu akun media sosialnya, Tony Fernandes menyamakan kawasan Danau Toba dengan Switzerland.
Kawasan Danau Toba yang berisi warisan geologis, biologis dan kultural yang bernilai tinggi itu, telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark sejak tahun 2020 kemarin. Dibentuklah Badan Pengurus Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp), lebih sering didengar dengan Geopark Kaldera Toba.
Berada di bawah naungan UNESCO, badan ini berkonsentrasi dalam 3 bidang: edukasi, peningkatan ekonomi lokal dan konservasi di kawasan Danau Toba.
Untuk memastikan keberlanjutan dalam ketiga aspek yang dikerjakan, status keanggotaan setiap kawasan Geopark perlu dievaluasi setiap 4 tahun. Dalam konteks Geopark Kaldera Toba, UNESCO akan melakukan evaluasi terhadap 6 rekomendasi UNESCO di Geopark Kaldera Toba pada tahun 2024 mendatang.
Dalam rangka menghadapi evaluasi tersebut, BP TCUGGp bersama seluruh jajarannya melakukan rapat koordinasi selama dua hari, mulai tanggal 23 hingga 24 September di Hotel Polonia Medan.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis yang perlu ditempuh untuk memastikan keberlanjutan status Danau Toba sebagai Global Geopark.
Tidak tanggung-tanggung, Badan Pengelola Geopark Toba pun menggandeng dua narasumber yang kompeten di bidang terkait, Hanang Samodra dan Aries Kuswara.
Aries pada NINNA mengatakan, hal yang perlu dilakukan dalam waktu dekat adalah pembagian peran, pemetaan tindakan jangka pendek-menengah dan panjang, serta mengumpulkan data pendukung yang relevan.
“Kami bisa mulai dengan memetakan keenam rekomendasi UNESCO bagi Geopark Kaldera Toba, bergerak bersama, hargai status Global Geopark yang disandang dan hati-hati dengan penggunaan logo UNESCO,” sambung Hanang.
Perlu diketahui, status keanggotaan Geopark Kaldera Toba di UNESCO memberi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Salah satunya adalah ajang pengakuan internasional terhadap keanekaragaman geologis, biologis dan kultural Indonesia, khususnya di kawasan Danau Toba.
Pengakuan tersebut merupakan bahan pertimbangan dalam pengembangan kawasan-kawasan geopark yang ada di Indonesia. Tentu masih banyak keuntungan lainnya jika kawasan Danau Toba diakui sebagai UNESCO Global Geopark.
Bagi Danau Toba sendiri, banyak dampak positif sejak ditetapkannya kawasan Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark, khususnya dalam perencanaan, pembangunan daerah hingga kemitraan kerja.
Berangkat dari peran Geopark Kaldera Toba yang menitikberatkan edukasi, peningkatan ekonomi dan konservasi, semakin mantaplah Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas.
Pengembangan Pariwisata dengan konsep keberlanjutan adalah salah satu bagian dari manfaat kehadiran Geopark Kaldera Toba. Semoga ke depan, Geopark Kaldera Toba semakin mantap menjalankan perannya serta terlibat aktif dalam pengembangan kawasan Danau Toba.
Foto   : Gomgom Lumbantoruan
Editor  : Mahadi Sitanggang