DANAU TOBA – Tuuuuuuuuit…! Tuuuuuuuuit…!Tuuuuuuuuit…! Sesaat setelah bunyi klakson panjang yang ketiga, secara perlahan kapal feri penyeberangan beringsut menjauh dari dermaga. Pemandangan indah pantai, rumah-rumah dan bangunan pelabuhan megah yang baru dibangun pemerintah, tidak terasa semakin tertinggal di belakang.
Bunyi klakson panjang tersebut akan selalu terdengar saat feri akan berangkat membelah danau, baik dari sisi pulau Sumatera menuju Pulau Samosir maupun saat berlayar dengan rute sebaliknya.
Kini haluan kapal feri tampak sudah mengarah menuju pulau Samosir di seberang Danau Toba. Banyak penumpang terlihat mengambil posisi duduk di teras, di balkon atau di ruang penumpang yang dengan leluasa bisa memandang birunya perairan Danau Toba serta alam sekitar yang mengelilinginya. Sebagian penumpang tampak asyik dengan kamera hape di tangan, berselfi ria atau sekedar mengambil foto pemandangan yang memesona yang ada di depan mata.
Benar, dari atas kapal feri penyeberangan, melalui mata telanjang, setiap penumpang dengan leluasa dapat menangkap landscape Danau Toba yang memesona. Ke arah mana saja mata diarahkan, akan selalu dihadiahi lukisan alam paripurna.
Seiring gerak laju kapal feri yang dibalut kemewahan warna biru danau, maka lekukan lembah, deretan bukit serta gagahnya gunung-gunung di kejauhan, secara bergantian menyembul bak layar bioskop raksasa memanjakan mata.
Sulit membedakan mana yang lebih cantik, mana yang lebih indah dan mana yang lebih anggun. Semua yang tertangkap bola mata seolah menari dalam orkestra hembusan angin Toba, ditingkahi hangatnya sinar mentari siang penanda sang langit bersih sedang ikut menikmati perjalanan mengelana di danau.
Selama perjalan menyeberang, di dalam kapal feri tampak alat keselamatan pelampung yang sepertinya sengaja diletakan di ruang penumpang serta mudah dijangkau bila sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.
Bagi penumpang yang ingin menyeruput kopi atau minuman lainnya, juga tersedia kafe mini yang menyajikan menu minuman hangat serta snack yang dirancang menambah semaraknya perjalanan menyeberangi Danau Toba.
Sepanjang perjalanan menuju Pulau Samosir, berada di kapel Feri penyeberangan terasa nyaman.
Ukuran badan kapal yang relatif lebar dan panjang membuat kapal feri terasa stabil saat mengarungi danau.
Pun ada riak ombak kecil, justru membuat pengalaman berlayar seperti berirama.
Ditambah lagi dengan pemandangan lalu lalang kapal kayu berayun menari menyahabati ombak membuat perjalanan menyeberangi Danau Toba menjadi seperti sebuah perayaan penuh kesemarakan.
Tidak sampai satu jam, punggung pulau Samosir tampak semakin menjulang tinggi ke langit, pertanda dermaga yang dituju sudah dekat.
Perlahan, landscape pulau vulkanik ini takkalah unik menarik pandangan mata. Perbukitan, perkampungan Batak, dan kontur pantai pulau menjadi penanda, bahwa kita sudah berada di negeri indah kepingan surga.
Lalu terdengar suara klakson panjang, Tuuuuuuuuit…!Tuuuuuuuuit…!Tuuuuuuuuit…!, pertanda seluruh kendaraan dan penumpang dipersilahkan meninggalkan kapal feri, keluar melanjutkan traveling di daratan pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba.
Pengalaman dan sensasi perjalanan menjelajah Danau Toba akan anda rasakan saat anda berlayar kembali dari Pulau Samosir ke daratan pulau Sumatera.
Indah, memukau, exciting dan experiencely. Rasa danaunya sungguh terasa.
Untuk kondisi saat ini, ada lima rute penyeberangan dari Pulau Sumatera menuju Pulau Samosir, dan dari Pulau Samosir menuju pulau Sumatera. Rute Tigaras – Simanindo dilayani KM Feri SUMUT I dan II, Rute Ajibata – Ambarita dilayani KM Ihan Batak, Rute Ajibata – Tomok dilayani KM Tao Toba, Rute Balige – Onan Runggu dilayani KM Fery Porapora, sedangkan Rute Muara – Nainggolan dilayani oleh KM Fery Muara Putih.
Kecuali Rute Balige – Onan Runggu PP, dengan pelayaran satu kali setiap hari, rute lainnya melakukan pelayaran penyeberangan antara empat sampai enam kali dalam satu hari. Adapun nominal ticket penyeberangan kendaraan sudah diatur sesuai golongan kendaraan, mulai dari Rp 120 ribu sampai Rp 450 ribu untuk sekali jalan.
Benar kata seloroh teman yang kebetulan duduk di samping ninnA, “mengarungi danau cinta, tak seindah mengarungi Danau Tobam, sebab, rasanya kita seperti di surga.”
NINNA.TV
Like and Subscribe »»»
Maka bila ingin liburan anda berasa Danau Toba, jangan lewatkan menyeberangi danau dengan kapal kayu atau dengan kapal Feri.
Sebab saat menyeberang danau itulah, sesungguhnya, anda baru temukan betapa Danau Toba adalah pusat keindahan sebagai masterpiece-nya ciptaan Tuhan.
Penulis  : Mister O
Editor   : Mahadi Sitanggang