NINNA.ID-Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan potensi bisnis yang besar di berbagai sektor industri. Berbagai data yang dirilis oleh Badan Pusat Statisik (BPS) Sumatera Utara khususnya Publikasi Sumatera Utara dalam Angka 2025 menunjukkan sektor-sektor berikut menawarkan peluang investasi yang menjanjikan bagi para pengusaha dan investor.
- Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau
Sektor ini merupakan yang terbesar di Sumatera Utara dengan nilai tambah mencapai Rp 67,77 triliun. Basis utama industri ini berada di Kota Medan, Deli Serdang, dan Asahan. Beberapa perusahaan besar yang telah beroperasi di sektor ini antara lain:
- PT Musim Mas (Industri minyak goreng)
- PT Gabion Inti Salju Sejati (Industri es)
Dengan semakin meningkatnya permintaan produk makanan dan minuman, peluang bisnis di sektor ini tetap terbuka lebar, terutama dalam pengolahan hasil pertanian lokal menjadi produk dengan nilai tambah tinggi.
- Industri Kimia, Batu Bara, Karet, dan Plastik
Sektor ini memiliki nilai tambah sebesar Rp 27,77 triliun, menjadikannya sebagai salah satu sektor industri yang sangat menguntungkan. Produksi industri karet mendominasi di Mandailing Natal dan Simalungun. Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor ini adalah:
- PT Industri Karet Deli (Industri karet di Kota Medan)
- PT Growth Sumatra Industry (PLTU Bio Massa)
- PT Agro Dynamics Indo dan PT Corteva Agriscience (Industri kimia)
Peluang investasi di sektor ini mencakup pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi yang lebih bernilai, seperti ban kendaraan atau produk plastik daur ulang.
- Perdagangan Besar dan Eceran
Sektor ini mencatatkan pinjaman usaha tertinggi, mencapai Rp 44,3 triliun pada tahun 2023. Kota Medan dan Deli Serdang menjadi pusat bisnis utama, dengan banyaknya pusat perbelanjaan, pasar grosir, dan ritel modern.
Potensi bisnis di sektor ini mencakup pembukaan gerai ritel modern, e-commerce lokal, serta pengembangan marketplace berbasis digital yang melayani kebutuhan masyarakat Sumatera Utara.
- Industri Pengolahan
Dengan nilai pinjaman usaha mencapai Rp 54,04 triliun, sektor ini mencakup berbagai manufaktur seperti pengolahan karet, kayu, dan produk makanan.
Kota Medan menjadi pusat utama industri ini dengan lebih dari 84 perusahaan makanan dan 29 perusahaan industri karet serta plastik.
Peluang bisnis di sektor ini antara lain pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam pengolahan hasil perkebunan seperti kopi, teh, dan kelapa sawit menjadi produk siap ekspor.
- Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Sumatera Utara memiliki komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan hortikultura. Sektor ini mencatatkan pinjaman usaha sebesar Rp 8,37 triliun, dengan banyaknya peluang di bidang agribisnis dan ekspor komoditas.
Investasi dalam teknologi pertanian modern, seperti pertanian organik dan sistem irigasi cerdas, dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di sektor ini.
- Konstruksi dan Real Estate
Sektor ini terus berkembang dengan nilai pinjaman usaha mencapai Rp 6,3 triliun. Kota Medan dan sekitarnya menjadi pusat utama investasi properti dan pembangunan infrastruktur. Permintaan akan perumahan, apartemen, dan area komersial terus meningkat.
Bagi investor, bisnis properti berupa perumahan menengah hingga premium, hotel, dan ruang perkantoran bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.
- Transportasi dan Pergudangan
Sebagai pusat logistik utama di Sumatera Utara, Kota Medan memiliki total pinjaman usaha di sektor ini sebesar Rp 5,1 triliun. Peningkatan perdagangan dan industri menciptakan kebutuhan akan layanan transportasi yang lebih efisien dan pergudangan modern.
Peluang bisnis di sektor ini mencakup pengembangan jasa logistik berbasis teknologi, ekspedisi barang, serta penyediaan gudang penyimpanan yang mendukung industri e-commerce.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan infrastruktur yang terus berkembang, Sumatera Utara menawarkan berbagai peluang bisnis di berbagai sektor industri. Bagi para pengusaha dan investor, memahami dinamika pasar dan tren industri dapat membantu dalam mengambil keputusan
Penulis/Editor: Damayanti Sinaga
