NINNA.ID-Beberapa desa di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, dilanda banjir bandang dan tanah longsor pada 13 November 2023.
Desa yang terkena dampak antara lain Siparmahan, Dolok Raja, Sampur Toba, dan Turpuk Limbong, yang semuanya berada di Kecamatan Harian.
Hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga malam pada Senin 13 November 2023 mengakibatkan luapan air yang tak terbendung yang disertai dengan batu-batu yang jatuh.

Banjir tersebut merendam sejumlah jalan, sekolah, dan rumah, memaksa sebagian warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Kepolisian dan pejabat pemerintah setempat turut memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak, termasuk dalam proses evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pendirian tenda dan layanan kesehatan untuk para pengungsi.
Setidaknya ada satu penduduk yang hingga kini belum ditemukan.
Boru Hebeahan yang suaminya Marga Silalahi hingga kini belum ditemukan sejak banjir melanda Senin 13 November.
Rumah Boru Hebaeahan hancur luluh lantak diterpa banjir. Setidaknya di sekitar rumah Boru Hebeahan ada 3 rumah yang hancur diseret banjir.
Salah satunya adalah rumah marga Situmorang yang dihuni oleh seorang anak perempuan kelas 2 SMA.
Anak perempuan ini dikabarkan berhasil selamat setelah mengalami luka-luka akibat hantaman kayu dan batu tiba-tiba meluluhlantakkan rumah milik Opungnya.
“Di rumah ini, ada anak SMA kelas 2 selamat. Padahal dia sendiri tinggal di rumah ini. Opungnya lagi di Tele. Cuma dia di rumah bertinggkat itu. Kuasa Tuhanlah dia bisa selamat,” kisah seorang warga yang akrab dipanggil Mama Bonita boru Sihotang di lokasi kejadian longsor parah.
Di bawah, ada Kantor Kepala Desa Siparmahan serta PAUD hancur. Demikian pula SMP Negeri 2 Siparmahan juga rata ditimbun oleh tanah longsor.
Hingga kini, di lokasi ini terbentuk sungai baru yang mengalir deras.
Di lokasi tersebut, sebelumnya tidak ada sungai sama sekali.
Akan tetapi, luapan air yang jatuh dari perbukitan meluluhlantakkan segalanya, termasuk perladagangan dan persawahan.
Hingga kini, penduduk Desa Siparmahan, Dolok Raja, Sampur Toba, dan Turpuk Limbong masih harus mengungsi guna mengantisipasi banjir dan longsor.
Mereka mengungsi tidak jauh dari Pelabuhan Pintu Batu.
Panggilan untuk Respon Cepat dan Bantuan Sejuta Tangan
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, memerlukan respon cepat dan solidaritas dari semua pihak.
Saatnya kita bersatu dalam memberikan bantuan sekecil apapun untuk meringankan beban para korban.
Pentingnya respon cepat dari pihak berwenang, kepolisian, dan pemerintah setempat tidak dapat diabaikan.
Evakuasi warga ke tempat aman, distribusi bantuan, serta pendirian tenda dan layanan kesehatan harus dilakukan dengan efisien.
Kita tidak boleh menutup mata terhadap penderitaan yang sedang dirasakan oleh mereka yang kehilangan rumah dan harta benda.
Sekali lagi, kita diingatkan akan kekuatan solidaritas manusia.
Setiap bantuan, sekecil apapun, memiliki arti besar dalam membangun kembali harapan dan kehidupan bagi para korban.
Semua pihak, baik individu, lembaga amal, maupun perusahaan, memiliki peran penting dalam mendukung proses pemulihan.
Bantuan tidak hanya berupa materi, tetapi juga dukungan moral untuk mendorong semangat dan kekuatan para korban.
Mari bersama-sama merespons panggilan darurat ini dengan kecepatan dan kepedulian.
Setiap langkah kecil yang kita ambil akan memberikan dampak positif yang besar bagi mereka yang membutuhkan.
Samosir membutuhkan kita, dan bantuan sejuta tangan akan membantu memulihkan kehidupan dan membangun kembali harapan di tengah cobaan ini.
Bagi para pembaca yang tergerak untuk membantu meringankan beban warga, dapat menghubungi Kepala Desa atau Camat setempat. Bisa juga lewat informasi yang tertera di bawah.
Penulis: Dedy Hutajulu dan Damayanti Sinaga
Editor: Damayanti Sinaga