Bawang goreng mentah langka ditemukan di Sumatera Utara (Sumut). Saat ini bawang tersebut dipatok Rp38ribu per kg. Kelangkaan diakibatkan pasokan dari sumber penghasil bawang goreng tersebut menipis.
Tiga daerah yang merupakan sumber penghasil bawang goreng yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun khususnya Sipolha-Haranggaol, dan Kabupaten Humbang Hasundutan yakni Bakkara.
Sebagian besar petani di ketiga daerah tersebut mengatakan faktor cuaca menjadi penyebab gagal panen.
Lenny Tambunan petani di Samosir mengatakan, belakangan cuaca tidak tentu, sering sangat panas namun seketika hujan di siang hari. Akibatnya pertumbuhan bawang goreng tersebut terganggu. Tahun lalu misalnya, panennya gagal akibat busuk.
“Cuaca tidak terkendali. Sering rugi tanam bawang goreng ini. Dulu pernah ku beli 20kg untuk bibit. Sesudah ku tanam, hasilnya hanya dapat 30kg. Banyak mati. Sudah gitu saat mau jual malah turun harga. Rugilah! Makanya kurang tertarik nanam bawang ini,” jelasnya kepada Ninna belum lama ini.
Kelangkaan bawang goreng mentah menimbulkan kesulitan bagi para pengusaha yang memproduksi bawang goreng.
Hendrik Sinaga pengusaha bawang goreng mengatakan beberapa hari belakangan harus kesana kemari mencari komoditas ini.
Tadinya bawang goreng mentah ini sering ia beli dari toke bawang di Pasar MMTC Pancing. Belakangan, stok dari toke kosong. Akibatnya, ia harus mencari cara agar mendapatkan bahan baku tersebut.
Ray Sitio pengusaha bawang goreng dan penggerak desa wisata di Haranggaol ini pun mengungkapkan hal serupa. Kelangkaan tersebut mendorong ia pergi ke Bukit Tinggi lokasi yang ia dengar memiliki stok bawang goreng mentah.
“Memang lagi kosong dimana-mana. Aku sudah cari kesana kemari. Ini pun aku sengaja ke Bukit Tinggi jalan-jalan sambil nyari bawang goreng,” ungkapnya.
Ia berharap kelangkaan ini menjadi PR bagi Dinas Pertanian Sumut agar turut berperan dalam mengatasi persoalan tersebut. Apalagi beberapa daerah di Sumut tadinya sangat dikenal sebagai penghasil bawang goreng.

Banyak orang bingung apa bedanya bawang goreng mentah dengan bawang merah biasa.
Mereka pikir bahan baku bawang goreng itu dari bawang merah biasa. Memang, bisa saja seseorang menjadikan bawang merah biasa yang ukurannya besar atau bawang peking menjadi bawang goreng.
Akan tetapi, ada perbedaan mencolok antara keduanya secara rasa, aroma dan bentuk.
Dalam keadaan mentah: bawang goreng mentah warnanya lebih pucat, tidak terlalu merah tapi tidak juga putih, bentuk lonjong dan lebih kecil. Sementara bawang merah lebih merah daripada bawang goreng, bentuknya bulat dan lebih besar.
Dalam keadaan setelah digoreng: bawang goreng memiliki aroma yang lebih memikat, rasanya enak dan garing. Dengan jurus atau cara apapun, kenikmatan bawang ini lebih pasti saat dijadikan bawang goreng daripada bawang lainnya.