SIMALUNGUN – Dua Ruang Terbuka Publik (RTP) sebagai ikon kota wisata Parapat yang baru saja diresmikan Presiden RI Jokowidodo pada tanggal 02 Feb 2022 yang lalu, saat ini terlihat sudah gelap gulita setelah aliran listrik yang ada di 2 tempat itu diputus oleh PLN Rayon Parapat.
Amatan wartawan di lokasi, Jumat (25/02/2022) sekira Pukul 19.30 WIB, kedua RTP Parapat yang dijadikan ikon wisata Parapat Danau Toba terlihat menyeramkan karena seluruh areal kedua RTP gelap tak bercahaya.

Seorang pengunjung dari Bekasi, Juliana, yang melewati Dermaga RTP sangat terkejut melihat tempat yang baru diresmikan Jokowi sudah gelap gulita. Karena gelapnya, dia mengaku sempat terjatuh dari tangga yang ada di tempat itu.
“Kenapa ikon wisata semewah ini gelap tidak ada lampu, apa pemerintah tidak menyediakan lampu,” kata Juliana heran.
Sinaga salah seorang ABK di Pantai RTP Parapat mengatakan sudah malam kedua lokasi itu gelap gulita.
“Lampunya sudah dua malam ini padam, kami melihat kemarin PLN memutus aliran listrik dan menyegel panel trafo, mungkin karena ada tunggakan rekening listrik tidak dibayar,” kata Sinaga kepada wartawan.
Pemutusan arus listrik dan penyegelan trafo kwh itu dibenarkan oleh Manager PLN Rayon Parapat Janno Elveri Marbun karena tagihan listrik kedua RTP belum dibayar.
“Benar PLN Parapat melakukan pemutusan aliran arus listrik di dua RTP Parapat (Pantai bebas dan atsari) dikarenakan ada tunggakan tagihan listrik yang sudah melewati batas pembayaran tanggal 20 tiap bulan,” ujar Marbun.
Elveri mengatakan bahwa mereka sudah melakukan kordinasi kepada pihak PUPR dan PT Wika Gedung namun tetap belum ada pelunasan rekening listrik dimaksud.
“Pada tanggal 21 Feb 2022 kita sudah koordinasi melalui SP (surat pemberitahuan) kepada kedua pihak, memberitahukan bahwa kedua RTP belum lunas. Jika sampai tanggal 24 belum bayar maka kami akan putus, akhirnya kemarin malam kami eksekusi,” jelas Marbun.
Menurut Marbun kedua pihak RTP seolah saling menghindar saat ditagih tunggakan.
“Informasi yang kami dapat dari PUPR bahwa tanggungjawab itu masih di tangan PT Wika Gedung. Saat kami koordinasi ke pihak Wika, mereka katakan akan segera melunasi namun perlu kordinasi dengan pusat,” lanjut Marbun.
Pihak PLN menegaskan sampai dengan tagihan listrik belum dilunasi maka kondisi kedua RTP tetap seperti itu. Bila sudah dilunasi maka aliran listrik akan langsung disambung.
Terkait tunggakan tagihan listrik itu, PT Wika Gedung tidak memberikan jawaban dan tanggapan saat wartawan mencoba konfirmasi kepada Toni, penanggungjawab lapangan PT Wika Gedung.
Penulis : Ferindraha
Editor : Mahadi Sitanggang