NINNA.ID-Banjir, gempa dan tanah longsor bencana paling sering terjadi di Sumatera Utara (Sumut), ungkap Indikator Ketahanan Sosial Provinsi Sumatera Utara 2021 yang dirilis pada Kamis 15 Desember 2022.
Selama 2021 kejadian bencana alam yang paling banyak terjadi di desa atau kelurahan di Sumut yakni gempa bumi yang dirasakan di 964 desa/kelurahan, disusul banjir sebanyak 732 desa/kelurahan dan tanah longsor serta angin puyuh/puting beliung/topan masing-masing terjadi di 483 desa/kelurahan.
Badan Pusat Statistik menyebut dalam publikasinya Sumut merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi bencana alam yang cukup besar. Berdasarkan lokasi geografis dan geologi Sumatera Utara termasuk kategori rawan bencana.
Secara geografis, wilayah Sumut sebelah barat merupakan daerah lintasan pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Australia. Patahan-patahan (fault) yang terdapat di daerah pantai barat Sumatera Utara adalah patahan Renun, Angkola, dan Toru.
Dari data pencatatan gempa dan fakta keberadaan beberapa patahan yang beraktifitas dapat disimpulkan, bahwa wilayah Sumatera Utara terutama daerah pantai baratnya merupakan daerah dengan potensi gempa yang tinggi.
Gempa yang terjadi umumnya adalah gempa dangkal dengan kedalaman berkisar 7-100 km dengan magnitude antara 3,0 – 8,3 dalam skala Richter.
Berdasarkan data dari BMKG, tercatat bahwa selama tahun 2020 di Sumatera Utara telah terjadi sebanyak 350 kali gempa bumi, turun dibanding tahun sebelumnya.
Tapi apabila dibandingkan selama periode 2016-2020 kejadian gempa bumi pada tahun 2020 adalah kejadian gempa bumi dengan jumlah terendah.
Sedangkan jumlah tertinggi terjadi pada tahun 2016 yakni sebanyak 548 kali gempa bumi. Meskipun beberapa kejadian gempa bumi terkadang tidak membahayakan, tidak berdampak secara langsung dan tidak menimbulkan korban jiwa dan harta benda, akan tetapi seyogyanya tetap harus diwaspadai.
BPS mengemukakan, bencana gempa bumi beserta dampaknya yang terjadi belakangan ini harus disikapi secara serius oleh stakeholders bidang perencanaan dan perancangan wilayah.
Pemahaman akan resiko tinggal di daerah dengan kerawanan bencana tinggi harus disikapi secara bijak dan pandai menyiasati cara-cara hidup berdampingan dengan kondisi alam yang rawan bencana tersebut.
Sehubungan dengan resiko bencana gempa bumi di beberapa wilayah di Sumut. Maka, perlu ada upaya antisipasi dan mitigasi bencana.
