SAMOSIR – Minuman berbahan rempah jahe ini, sangat membumi. Bahan-bahannya, tersedia hampir dari Sabang sampai Merauke. Dan di Samosir, ada bandrek jahe merah dengan paduan rempah asli warisan Gunung Toba.
Sosok peramu bandrek ini seorang ibu, Lasria Sihotang. Dia awalnya hanya mengikuti pelatihan bersama Dharma Wanita Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Samosir. Itupun sudah berlangsung lama.
Begitu mengetahui dasar-dasar pembuatan bandrek dan bahan apa saja yang bisa digabungkan, Lasria melihat lingkungan kampung tempat tinggalnya, di Salaon Dolok. Di sini, hampir semua bahan untuk bandrek tersedia, lengkap. Seperti jahe merah, kulit manis, cengkeh dan sangge-sangge (sereh).
Secara otodidak dia melakukan improvisasi ramuan bandreknya. Pertama dia memproduksi untuk tester untuk keluarga dan tetangga. Respon dari berbagai orang yang menikmati bandreknya dicatat sebagai evaluasi.
Setelah mendapatkan rasa yang paling disukai, bandrek buatannya memang terbukti diminati banyak orang. Dia pun semakin percaya diri membuat bubuk bandrek kemasan. Media sosial yang jangkauannya tidak terbatas, dimanfaatkan sebagai “Toko Online”.
Seiring waktu berjalan, bandrek kemasannya bermerek “Berejenita Saldok” yang dibandrol Rp 4.000 per saset itu mendapat pasar lebih luas.
Belakangan, dia mulai kebanjiran pesanan dari berbagai daerah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya di Indonesia. Dia lalu terinspirasi membuat kemasan yang jauh lebih besar: satu kilogram bubuk bandrek seharga Rp 150.000.
Lasria Sihotang yang kesehariannya sebagai seorang petani, tidak pusing dengan ketersediaan bahan baku. Di tempatnya tinggal, di Salaon Dolok Pulau Samosir, rempah-rempah itu bagian dari tanaman asli termasuk di seluruh kawasan letusan Gunung Toba.
Selain memang banyak disukai orang, di awal masuknya Covid-19 ke Indonesia, bandrek menjadi salah satu minuman yang dicari. Rasa hangat di tubuh setelah minum bandrek, dipercaya mampu menambah imunitas tubuh untuk melawan berbagai virus.
Bagaimana bro dan sista NINNA.ID, penasaran ingin merasakan rasa bandrek merah ini? Jika sedang melakukan traveling ke Pulau Samosir, sempatkan waktu ke Salaon Dolok ke rumah produksi bandrel “Berejenita Saldok”
Penulis : Lifjen Sitanggang
Editor : Mahadi Sitanggang