Bandara Sibisa Berdiri Sejak 1977 Vakum Selama 12 Tahun

TOBA – Terdapat sejumlah pembangunan di Kawasan Danau Toba, salah satunya pembangunan Bandara Sibisa. Pembangunan Bandara Sibisa merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dalam mendukung sektor pariwisata di Danau Toba. Proyek ini telah berlangsung sejak 2019 dan diharapkan dapat rampung pada 2023.

Meski sedang dalam tahap pembangunan, bandara ini telah melayani sejumlah rute penerbangan di antaranya ke Nias dan Padang. Akan tetapi, setahun terakhir akibat pandemi, bandara ini hanya melayani penerbangan Sibisa-Nias yang beroperasi sekali seminggu tiap Senin.

Pegawai Dinas Perhubungan Aston Sirait menjelaskan, untuk saat ini Bandara Sibisa hanya melayani penerbangan jenis pesawat ATR (Aerei da Trasporto Regionale) atau umum dikenal bermesin baling-baling, bukan boeing. Hanya satu maskapai yang tetap konsisten beroperasi yakni Susi Air dengan tujuan ke Nias. Namun, sebelumnya, ada 1 maskapai lagi yakni Avia Air dan ada 3 atau 4 rute penerbangan. Disinggung apakah bandara tersebut sudah pasti kelar pada 2023, Aston mengatakan melihat situasi.

“Kita lihat perkembanganlah semoga bisa selesai 2023 ini. Tapi selama ini bandara sudah beroperasi. Ada penerbangan Sibisa – Nias seminggu sekali. Proyek sekarang ini menambahkan fasilitas Apron, Drainase, dan lainnya,” jelas Aston saat dikonfirmasi soal pembangunan Bandara Sibisa.

BERSPONSOR

Sejumlah informasi menyebutkan bandara ini akan melayani pesawat ATR rombongan atau carteran menuju Danau Toba. Sebab, jarak bandara ini ke Parapat sangat dekat hanya sekitar 30 menit. Hanya sekitar 5 menit menuju The Kaldera Nomadic Escape. Posisi bandara ini dinilai strategis bagi wisatawan untuk menjangkau Danau Toba. Bahkan dikatakan sebagai bandara paling dekat ke Danau Toba.

Alasan Lewat Sibisa

Untuk tiket penerbangan tujuan Sibisa-Nias dapat dipesan kepada Togar Manurung melalui HP: 0823 6091 0189. Harga tiket Rp290 ribu. Tiket ini terbilang murah karena masih disubsidi pemerintah demi menggairahkan traffic perjalanan. Maskapai yang tersedia yakni Susi Air memuat maksimal 12 orang. Penerbangan konsisten setiap Senin pukul 13.00 WIB. Para penumpang sudah harus tiba di bandara sebelum pukul 13.00 WIB.

TERKAIT  Akamsi Roh Pengelolaan Pariwisata di Kaldera Toba

Hingga kini, belum ada penumpang dengan pesawat carteran atau rombongan dengan tujuan khusus untuk berwisata ke Danau Toba. Umumnya penumpang memilih menggunakan Susi Air lewat Sibisa menuju Gunung Sitoli, Nias, karena para penumpang merasa akses melalui udara lebih hemat, cepat dan praktis. Waktu tempuh penerbangan hanya 50 menit Sibisa-Gunung Sitoli. Pesawat ini tetap terbang sekalipun tidak ada penumpang sama sekali dari Sibisa-Nias ataupun sebaliknya dari Nias-Sibisa.

BERSPONSOR

“Para penumpang kami terbang lewat Sibisa-Nias karena aksesnya lebih dekat dan murah. Rata-rata suku Nias yang berangkat menuju Nias karena tugas dinas. Ada juga suku Batak yang ada urusan atau tugas ke Nias. Itu sih yang biasanya terbang dengan pesawat Susi Air, bukan untuk berwisata,” jelas Togar saat disinggung soal penumpang Susi Air.

Sekalipun Sibisa terkenal belakangan ini karena ada sejumlah pembangunan fasilitas wisata dan bandara, bandara ini sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah lama beroperasi. Bandara ini telah berdiri sejak 1977 era Presiden Soeharto. Dioperasikan pertama kali pada 15 November 2006, yang ditandai dengan penerbangan perdana maskapai Susi Air rute Medan ke Sibisa. Akan tetapi, operasional ini hanya bertahan hingga Februari 2007. Setelah vakum selama 12 tahun, penerbangan dibuka kembali pada 12 April 2019 yang ditandai dengan ujicoba pendaratan perdana. Setelahnya, Susi Air dan Avia Air beroperasi ke sejumlah rute.

 

Penulis  : Damayanti Sinaga
Editor     : Mahadi Sitanggang

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU