Bagaimana Teknologi dan Inovasi Atasi Tantangan Besar dalam Sistem Pangan Global

NINNA.ID – Di tengah perubahan iklim, konflik global, dan meningkatnya biaya produksi, sistem pangan dunia menghadapi tantangan besar. Lahan pertanian yang rusak, kelangkaan pangan, serta limbah makanan yang tinggi menjadi isu utama yang harus segera diatasi.

Berbagai inovasi dan teknologi kini dikembangkan untuk menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Tantangan Pangan Global

Keamanan pangan menjadi perhatian utama Bank Dunia, dengan beberapa fakta yang mencerminkan kondisi saat ini:

  • 40 persen lahan pertanian telah mengalami kerusakan.
  • 33 persen makanan yang diproduksi terbuang sia-sia.
  • Sistem pangan menyumbang sepertiga dari emisi gas rumah kaca (GHG), 80 persen deforestasi, dan lebih dari 70 persen penggunaan air bersih.
  • 2 miliar orang mengalami kekurangan gizi.
  • 735 juta orang kelaparan.
  • 49 juta orang berisiko mengalami kelaparan ekstrem.

Menghadapi tantangan ini, transformasi sistem pangan menjadi keharusan. Teknologi dan inovasi memainkan peran penting dalam menciptakan solusi yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan.

Membangun Masa Depan Pangan

Salah satu upaya konkret adalah Food Innovation Hubs Global Initiative, yang bertujuan mempercepat adopsi teknologi dalam sistem pangan.

Program ini didukung oleh Forum Ekonomi Dunia, Pemerintah Belanda, Uni Emirat Arab, serta Yayasan Bill dan Melinda Gates. Hingga saat ini, enam pusat inovasi telah dibangun di berbagai negara:

BERSPONSOR
  1. Eropa: Fokus pada inovasi pangan sehat dan berkelanjutan, termasuk transisi protein dan pertanian sirkular.
  2. India: Mengembangkan teknologi pertanian berbasis digital yang telah digunakan oleh lebih dari 1.900 petani.
  3. Kolombia: Membangun pusat pertanian regeneratif berbasis teknologi untuk mendukung petani di pedesaan.
  4. Kenya: Menciptakan ekosistem data dan digital guna meningkatkan efisiensi rantai pasok pertanian.
  5. Vietnam: Menggunakan teknologi digital untuk mengurangi emisi dalam produksi beras di lebih dari satu juta hektar lahan.
  6. Uni Emirat Arab (UAE): Berfokus pada inovasi pangan untuk daerah beriklim kering dan tantangan rantai pasok.

Selain membangun pusat inovasi, inisiatif ini juga mendorong kolaborasi melalui Food Innovators Network (FIN). Jaringan ini menghubungkan inovator, investor, pengusaha, pakar kebijakan, dan petani untuk berbagi wawasan dan mengembangkan solusi baru.

TERKAIT  OHCHR Serukan 'Tindakan Mendesak' Guna Mengakhiri Serangan Milisi terhadap Orang-Orang yang Melarikan Diri dari El Geneina

Beberapa proyek yang sedang berjalan dalam jaringan ini meliputi:

  • Pengembangan protein alternatif untuk kebutuhan produsen dan konsumen.
  • Teknologi untuk meningkatkan kesehatan tanah dan hasil panen.

Untuk mempercepat inovasi dalam sistem pangan, Food Innovation Conference 2024 akan diselenggarakan pada 13-15 Mei di Dubai, UAE. Acara ini menjadi ajang bertukar ide, menjalin kemitraan, serta mempercepat adopsi teknologi dalam sistem pangan.

Pangan
Foto sekadar ilustrasi (Foto: https://www.globalfoodssupply.com)

Mengatasi Tantangan Pangan di Perkotaan

- Advertisement -

Ketahanan pangan di kota-kota besar menjadi tantangan tersendiri. Meskipun produksi pangan global mencukupi, distribusi yang tidak merata menyebabkan sekitar 840 juta orang tetap kelaparan. Beberapa tantangan utama di perkotaan meliputi:

  1. Urbanisasi dan Ketersediaan Pangan
    • Perkembangan kota menggeser lahan pertanian, meningkatkan ketergantungan pada distribusi pangan dari daerah jauh.
    • Infrastruktur yang buruk di negara berkembang menyebabkan biaya distribusi tinggi.
  2. Kemiskinan dan Akses Makanan
    • Banyak warga kota miskin menghabiskan 60-80% pendapatan mereka hanya untuk makanan.
    • Malnutrisi dan kesehatan buruk menjadi masalah utama di permukiman kumuh.
  3. Kondisi Pasar yang Tidak Memadai
    • Pasar dengan kebersihan buruk dan infrastruktur tidak memadai menyebabkan harga pangan naik dan risiko penyebaran penyakit meningkat.

Strategi Mengatasi Ketahanan Pangan di Perkotaan

Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk menjamin ketersediaan pangan di kota:

  • Mengembangkan pertanian perkotaan dan vertikal.
  • Meningkatkan infrastruktur distribusi pangan.
  • Memberikan akses kredit bagi petani dan pedagang kecil.
  • Menerapkan regulasi kebersihan yang lebih ketat.

Jika tantangan ini tidak segera diatasi, urbanisasi yang pesat dapat memperburuk kelaparan dan kemiskinan di masa depan.

Oleh karena itu, kolaborasi dari berbagai pihak—pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat—sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pangan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dengan semakin banyak pihak yang bergabung dalam inisiatif global ini, transformasi sistem pangan menuju masa depan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan bukan lagi sekadar impian.

Tulisan dirangkum dari berbagai sumber terutama dari https://www.weforum.org/impact/food-innovation-hubs/
Editor : Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU