DAIRI – Bagi masyarakat Sumatera Utara ayam pinadar sudah tidak asing lagi. Menu masakan khas Toba yang satu ini sangat mudah ditemui pada rumah-rumah makan sekitar kawasan Danau Toba. Olahan daging ayam ini terkenal dengan bumbu kaya rempah, dengan rasa pedas andaliman atau merica Batak yang menghadirkan sensasi getir kebas di ujung lidah.
Untuk mencoba lezatnya masakan ini, anda bisa mengunjungi rumah makan nasional Ayam Pinadar Nainggolan di Jalan Sidikalang – Medan, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi. Letaknya tidak jauh dari Taman Wisata Iman (TWI) dan sekitar 8 kilometer dari Kota Sidikalang.
Rumah makan nasional milik M Nainggolan ini setiap harinya ramai dikunjungi warga dari sekitar Kabupaten Dairi maupun warga luar daerah yang sedang melintas. Sekali mencoba anda pasti bakal ketagihan, selain rasanya yang lezat masakan ayam pinadar di sini menggunakan bumbu kelapa gongseng, sensasi aromanya pun menggoda selera.
Untuk satu porsi lengkap terdiri nasi putih, satu potong daging ayam, lalapan dan kuah sup plus sayur daun ubi tumbuk, hanya dibandrol Rp 25,000. Pedasnya rasa andaliman dan kuah sup ayam racikan M Nainggolan bikin badan jadi segar.
“Banyak pembeli yang bilang sajian ayam pinadar di tempat kami membuat badan jadi segar, flu juga hilang,” ujar M Nainggolan kepada NINNA.ID.
Kepada NINNA.ID, dia membocorkan sedikit rahasia resep masakan ayam pinadar buatannya. Dijelaskannya, setelah ayam kampung dipotong menjadi beberapa bagian, lalu direbus. Air rebusan dimanfaatkan untuk kuah sup dan potongan daging ayam dipanggang.
Bumbunya terdiri dari rempah-rempah seperti cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, andaliman dan lainnya digiling sampai halus. Setelah halus bumbu-bumbu ini digongseng bersama kelapa yang telah diparut sampai betul-betul masak, agar tidak membuat perut mules.
“Untuk memanggang daging ayam dan memasak bumbu-bumbunya kita menggunakan kayu bakar agar rasanya terasa lebih enak dan lezat. Untuk penyajiannya daging ayam yamg telah dipanggang kita lumuri bumbu yang telah digongseng,” ucapnya.
Menurut M Nainggolan, rumah makan miliknya menyajikan masakan nasional sehingga daging ayam pinadar yang mereka jual tidak menggunakan campuran darah. Lalu agar warna olahan ayam pinadarnya menyerupai pinadar khas pakai darah, dia menggunakan kelapa digongseng tadi.
M Nainggolan juga menuturkan kalau rumah makan ayam pinadar yang dikelolanya merupakan usaha turun temurun yang dimulai oleh orang tuanya sejak 1980.
“Hingga sekarang kami telah membuka dua cabang di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi dan Dolok sanggul Kabupaten Humbahas,” terangnya.
Penulis : Fajar
Editor : Mahadi Sitanggang