NINNA.ID – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh memiliki sejumlah program untuk mendukung Destinasi Super Prioritas (DSP) Danau Toba.
Beberapa sudah terlaksana untuk penguatan sanggar dan komunitas di sekitar kawasan Danau Toba. Sedangkan satu program yang sifatnya ke luar Danau Toba adalah Program Atraksi Seni dengan Roadshow ke beberapa kota di Indonesia.
Program itu dilakukan juga secara kuratorial. Thompson Hs adalah kurator untuk program tersebut, sekaligus penulis naskah dan sutradara “Warna Danau”, judul dari atraksi yang sudah diproses sejak Februari 2021 lalu.
Sebelum naskah diselesaikan pada bulan Juni lalu, proses untuk seleksi pemain dilakukan dengan cara pelatihan, sekaligus menguji materi-materi yang diadopsi ke naskah.
Materi-materi tersebut terkait dengan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia atau WBTBI dari kawasan Danau Toba.
Pelatihan berlangsung untuk tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba dan diawali di Simalungun sebelum ke Dairi dan Toba. Tujuh kabupaten juga mewakili empat puak yang dikenal berada di kawasan Danau Toba: Simalungun, Toba, Pakpak, dan Karo.

20 pemain terseleksi dari tiga tahap pelatihan. Peserta pelatihan juga diseleksi dari sanggar dan komunitas yang ada database-nya BPNB Aceh.
Ada 80 peserta yang mendaftar dan mengikuti pelatihan. 10 profesional melengkapi para pemain terseleksi untuk mengisi struktur produksi “Warna Danau”.
Proses produksi dimulai pada akhir Juni lalu di Parapat selama 10 hari dan dilanjutkan kembali pada 25 – 30 September 2021. Sementara dari proses produksi tahap kedua itu dilakukan simulasi di Hotel Danau Toba Cottage Parapat pada 28 September 2021 dan disaksikan pihak BPNB Aceh dan penonton khusus.
Dari hasil simulasi itu, garapan dinilai sudah mencapai hampir 80 persen dan akan difinalkan menjelang keberangkatan untuk Roadshow yang ditargetkan pada akhir Oktober sampai pertengahan November. Setidaknya ada 4 atau 5 hari untuk melakukan finalisasi garapan, sekaligus penyesuaian dengan prokes untuk keberangkatan ke beberapa kota besar di Indonesia.
Sumber : Siaran Pers
Editor : Mahadi Sitanggang