HUMBAHAS – Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Presiden Jokowi beserta rombongan menginjakkan kaki di Simangulampe. Setelah rela menunggu diterpa terik matahari berjam-jam, sontak masyarakat langung berteriak histeris begitu melihat Presiden Jokowi melambaikan tangan ke arah warga.
Sebelumnya, berbagai elemen masyarakat sudah standby di lokasi penanaman bibit pohon. Penyambutan dilakukan dengan protokol yang cukup ketat. Setiap orang diatur berjarak 2 meter satu sama lain, dan tidak diperkenankan mengaktifkan seluler.
Setelah menyelesaikan prosesi penanaman bibit pohon, di bawah terik matahari, Presiden Jokowi juga menyiram beberapa di antaranya.
Ada yang beda dalam penanaman bibit pohon kali ini, pemerintah menugaskan kelompok tani setempat untuk memastikan bibit-bibit tersebut terurus hingga berbuah dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Untuk beberapa saat, warga masih bisa menahan diri untuk tidak berlari ke arah Presiden Jokowi, namun perlahan tapi pasti, satu per satu warga mulai berlari dan disusul oleh yang lainnya, akhirnya kerumunan pun tidak terhindarkan.
Seperti biasa, Presiden Jokowi yang dikenal humble dan sabar meladeni permintaan masyarakatnya untuk berswafoto, akhirnya memberikan kesempatan untuk diajak berfoto oleh beberapa warga. Bahkan, beberapa di antara warga yang ada di lokasi dipanggil beliau sendiri untuk diajak berfoto.
Begitu puas cekrek sana-sini, akhirnya rombongan Presiden bergerak ke lokasi berikutnya, Restoran Anugerah Soambaton. Perlu diketahui, Restoran ini merupakan salah satu restoran dengan fasilitas terlengkap di Baktiraja.
Adapun keistimewaan restoran ini adalah kolam renang dengan wahana bermain waterboom untuk anak-anak dan orang dewasa. Soal memanjakan lidah, tentunya ada menu andalan Ayam Sorlet, berbahan ayam kampung dibaluri bumbu-bumbu khas Batak yang menggetarkan lidah para penikmatnya. Selain itu, restoran ini memiliki toilet internasional yang menambah kenyamanan para wisatawan.
Halaman restoran inilah disulap sedemikian indah sebagai panggung penyambutan Presiden. Dengan berlatarkan keindahan dan ketenangan Danau Toba, para tamu-tamu khusus mulai dari pemimpin se-Sumatera Utara, mendengarkan pidato singkat Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyerahkan sertifikat TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) yang diwakili oleh beberapa kelompok masyarakat.
Ada juga kesempatan untuk masyarakat menyampaikan aspirasi yang diwakilkan oleh orang-orang tertentu.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Presiden Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang telah diberikan pemerintah sesegera mungkin.
Presiden Jokowi bersama rombongan meninggalkan Baktiraja menuju Kabupaten Dairi dan Karo diberangkatkan dengan sorak-sorai masyarakat Baktiraja, yang berebut menangkap kaos yang dibagikan Presiden dari dalam mobil.
Kedatangan Presiden Jokowi dijadikan warga setempat sebagai motivasi untuk memajukan Baktiraja semakin pesat dan nyata ke depannya. Bagi orang Batak ada pepatah berbunyi, “Molo mamolus raja, tano tungil pe gabe napu (kalau raja lewat, tanah gersang pun jadi subur)”.
Penulis : Gomgom
Editor : Mahadi Sitanggang