Amerika Serikat, Turki dan Prancis Bahas Dukungan untuk Ukraina

NINNA.ID-Amerika Serikat (AS), Turki dan Prancis bahas dukungan untuk Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden dan dengan para pemimpin Turki dan Prancis pada Minggu 12 Desember 2022.

Pembicaraan ini menunjukkan kemajuan hubungan diplomatik Ukraina dengan negara-negara tersebut sejak Rusia memulai perang

“Kami terus bekerja dengan mitra,” kata Zelenskiy dalam pidatonya.
Ia berharap ada hasil penting pekan depan melalui serangkaian acara internasional yang akan mengatasi situasi di Ukraina.

Zelenskiy mengatakan dia berterima kasih kepada Biden atas bantuan pertahanan dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberikan Amerika Serikat untuk Ukraina.

BERSPONSOR

Ia juga menyampaikan kepada Presiden AS tersebut tentang sistem pertahanan anti-pesawat (anti-aircraft defence systems) yang efektif untuk melindungi penduduk.

Sebelumnya, Zelenskiy mengatakan dia telah mengadakan percakapan “sangat berarti” dengan Macron tentang “pertahanan, energi, ekonomi, diplomasi” yang berlangsung lebih dari satu jam dan pembicaraan “sangat spesifik” dengan Erdogan tersebut memastikan ekspor biji-bijian Ukraina.

Turki, yang bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan damai di bulan-bulan awal perang, juga bekerja sama dengan PBB dalam kesepakatan biji-bijian. Turki membuka pelabuhan Ukraina untuk ekspor pada Juli setelah blokade de facto Rusia selama enam bulan.

TERKAIT  Konyol! Pencuri Gondol 200 Sepatu Tapi Sebelah Kanan Semua, Kok Bisa?

Juru Bicara Erdogan mengatakan pemimpin Turki itu melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu, di mana dia menyerukan agar konflik segera diakhiri.

BERSPONSOR

Tak Ada Damai

Putin mengatakan pekan lalu bahwa hilangnya kepercayaan Moskow yang hampir total pada Barat akan membuat penyelesaian akhir atas Ukraina jauh lebih sulit untuk dicapai dan memperingatkan perang tersebut akan berlarut-larut.

Tidak ada pembicaraan damai dan tidak ada akhir dari konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” dan Ukraina serta sekutunya sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan.

Moskow tidak menunjukkan tanda-tanda siap untuk menghormati kedaulatan Ukraina dan perbatasan sebelum perang.

- Advertisement -
Presiden Ukraina Zelenskiy
Presiden Ukraina Zelenskiy (foto: reuters)

Moskow mengatakan empat wilayah yang diklaim telah dianeksasi dari Ukraina pada September adalah bagian dari Rusia “selamanya”. Pemerintah di Kyiv telah mengesampingkan penyerahan tanah apapun ke Rusia dengan imbalan perdamaian.

Di darat di Ukraina, seluruh garis depan timur terus menerus dibombardir dengan pertempuran sengit yang terjadi.

Moskow juga menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak, terkadang memutus aliran listrik untuk jutaan warga sipil di musim dingin, ketika suhu rata-rata bisa beberapa derajat di bawah nol Celcius.

 

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU