NINNA.ID – DAIRI
Berada di pinggir Jalan Lintas Sidikalang-Medan membuat Air Terjun Lae Pendaroh yang berada di Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi ini selalu ramai didatangi pengunjung. Di lokasi ini, biasanya pengunjung asik ber-selfie ataupun wefie atau sekedar melepas lelah. Tak hanya panoramanya saja yang indah, udara di sini juga sejuk.
Letak air terjun Lae Pendaroh ini tidak jauh dari lokasi wisata Patung TB Simatupang dan Taman Wisata Iman, atau sekitar 4 Km dari Kota Kecamatan Sumbul.
Banyak spot yang bagus dan menarik untuk ber-selfie di obyek wisata ini. Dari air terjun sampai pemandangan alam sekitar, serta hamparan sawah yang luas dan perkampungan yang berada di Kecamatan Sumbul bisa menjadi latar belakang untuk berfoto. Saat berada di sini, pengunjung disarankan agar berhati-hati, karena banyak kendaraan yang melintas.
Walau tidak terlalu tinggi, air terjun ini punya daya tarik bagi orang yang melihatnya, karena air yang jatuh mengalir di bebatuan bawah jembatan, kembali jatuh dan menghilang di rerimbunan pepohonan yang tepat di bawahnya, terdapat aliran sungai Lae Renun. Sungai ini merupakan batas Kecamatan Sumbul dengan Kecamatan Sitinjo.

Pengunjung yang datang kesini tidak akan pernah bosan, karena setiap saat airnya selalu berubah warna, begitu juga debit airnya. Airnya bisa berubah warna dari jernih, kemerahan dan putih susu hingga agak kecoklatan.
“Bila musim penghujan, debitnya besar dan mengecil kalau musim kemarau,” kata Tono yang sehari-harinya menjaga lokasi kepada NINNA.
Disebutkannya, ada beberapa larangan saat pengunjung datang ke sini, seperti yang tertulis di banner, antara lain tidak boleh berbicara kurang sopan dan buang air kecil sembarangan di area, sekalipun tidak ada orang yang melihatnya.
“Selain itu dilarang membuang sampah di area dan aliran air terjun,”sebutnya.
Untuk uang kebersihan, para pengunjung yang ingin berfoto di area dikenakan biaya Rp 3000 untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak. Bagi pengunjung yang ingin melepas lelah atau bersantai sambil menikmati kopi Sidikalang, bisa menyewa pondok-pondok yang disediakan dengan tarif Rp 20.000 sampai puas.

Suara percikan air yang jatuh membuat hati merasa nyaman dan pikiran tenang. Begitu pula dengan air yang memantul dari bebatuan sangat terasa dingin saat mengenai tubuh. Ini menambah kesejukan bagi pengunjung saat berada di dekat air terjun.
Bila debit air nya besar, air yang jatuh dan memantul dari bebatuan sampai tumpah ke jembatan, sehingga pengendara yang melintas merasakan siraman air yang dingin.
Sayangnya pengunjung tidak bisa mandi-mandi untuk merasakan sensasi dinginnya air terjun Lae Pendaroh, karena bebatuan sangat licin dan curam. Lokasinya yang tidak terlalu luas, membuat kesulitan bagi pengunjung untuk parkir kendaraan.
Penulis       : Fajar
Editor         : Mahadi Sitanggang