SIMALUNGUN – Air Terjun yang satu ini berada di tengah hutan di Girsang, Kelurahan Girsang, Kecamatan Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. Dari arah Siantar, kamu bisa menuju Parapat, melewati terminal dan menuju Girsang 1. Belum ada petunjuk arah menuju Air Terjun ini. Pastinya, kamu harus bertanya kepada masyarakat setempat tentang lokasi air terjun ini. Bisa juga menggunakan aplikasi Google Map.
Walau belum dikomersalisasi, sudah ada upaya masyarakat setempat untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata. Keunikan Air Terjun ini, terdiri dari tujuh tingkat.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tofografi Air Terjun Halimbingan tingkat pertama cukup berbahaya sehingga tidak dianjurkan untuk dibuka untuk umum. Tebingnya terjal, berbatu dan licin. Namun, Pokdarwis Harangan Nauli pengelola Ekowisata HGP, sudah mematangkan pembukaan jalur menuju air terjun tingkat kedua hingga ketujuh.
Jika kamu suka hutan dan ingin menyatu dengan alam, ini lokasi yang tepat buatmu. Apalagi hutan di sini cukup lebat dan masih asri. Kamu bisa mendengar suara Imbo atau Siamang bersahut-sahutan seperti sedang konser. Bisa jadi kamu akan jumpa ular juga di tengah jalan, ular sawah, ular hijau atau ular yang berukuran besar.
Akses ke sini cukup sulit, khususnya jalanannya yang kurang bagus. Namun, alamnya sudah pasti memesona. Sebab, menuju ke air terjun ini kamu akan disuguhkan pemandangan sawah dan perkebunan.
Kamu akan melihat sejumlah bukit berderet membentuk barisan. Bukit ini masih bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang berjejer sepanjang Pulau Sumatera. UNESCO mengatakan Pegunungan Bukit Barisan merupakan Warisan Hutan Hujan Tropis yang harus dilindungi. Ada alasan UNESCO memasukkannya ke dalam daftar warisan sebab ada kekayaan alam berupa air terjun, flora dan fauna di dalam hutan.
Jika kamu berminat untuk mempelajari secara mendalam tentang hutan, alam, pertanian, flora dan fauna yang ada di Kawasan Danau Toba, lokasi ini cocok buatmu. Tapi kamu harus ingat, kamu harus kuat secara fisik untuk ke air terjun ini sebab harus mendaki selama hampir satu jam atau lebih.
Soal spot foto, kamu tidak perlu ragukan lagi. Lokasi ini paling cocok buat mereka yang hobi foto bentang alam, dan berbagai hal yang ada di hutan.
Saran ninnA, kamu harus memperhatikan cuaca sebelum ke sini. Jika hari hujan, sebaiknya jangan ke sini mengingat air terjun ini dikelilingi aliran air sungai. Siapa tahu seketika semburan air tiba-tiba meluap bisa berbahaya. Semoga kelak air terjun tingkat kedua hingga ketujuh bisa dibuka untuk umum agar wisatawan bisa menikmatinya.
Penulis   : Damayanti Sinaga
Editor      : Mahadi Sitanggang