NINNA.ID-Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kualitas tempat tinggal adalah jenis atap yang digunakan. Atap berfungsi melindungi secara langsung penghuni rumah dari cuaca yang tidak diinginkan seperti panas dan hujan, ungkap Sensus Nasional Badan Pusat Statistik (BPS).
Jenis atap seng/asbes/beton/genteng masih menjadi pilihan utama sebagian besar penduduk Indonesia dalam membuat rumah.
Hasil Susenas tahun 2021 menunjukkan bahwa di Sumatera Utara 91,11 persen rumah tangga menggunakan jenis atap seng.
Karakteristik hunian penduduk perkotaan yang modern berdampak pada pemilihan bahan atap bangunan yang lebih permanen, seperti seng, asbes, beton, genteng.
Namun, masih terdapat 1,20 persen rumah tangga menggunakan jenis atap yang tergolong tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu atap berupa jerami/ijuk/daundaunan/rumbia/lainnya.
Jenis atap tersebut sebagian besar digunakan di daerah perdesaan yaitu sebesar 2,24 persen, sedangkan di daerah perkotaan yang menggunakan jenis atap ini hanya sebesar 0,50 persen.

Persentase rumah tangga yang menggunakan atap berupa jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/lainnya terjadi penurunan dari tahun ke tahun. Begitu juga jika dilihat pada daerah perkotaan dan pedesaan.
Penggunaan jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/lainnya pada tahun 2021 masih di atas sepuluh persen berada di Kepulauan Nias, masing-masing untuk Kabupaten Nias Utara 15,40 persen, Nias Barat 13,47 persen dan Nias Selatan 16,52 persen.
Namun, di beberapa daerah, jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/lainnya sudah tidak digunakan, seperti di Kabupaten Tapanuli Utara, Toba, Simalungun, Karo, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Kota Pematang Siantar, Tebingtinggi, Medan, dan Padangsidimpuan.
Penggunaan atap dari jerami/ijuk/daundaunan/rumbia/lainnya masih dijumpai pada rumah tangga perdesaan karena selain harganya lebih murah dan jauh lebih tahan lama, atap jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/lainnya diyakini dapat menyerap panas lebih baik sehingga memberi kesejukan penghuninya.
Jenis Dinding
Selain jenis atap yang digunakan, kualitas tempat tinggal juga dipengaruhi oleh penggunaan jenis dinding.
Penggunaan dinding dapat dikatakan memenuhi syarat rumah layak huni jika dinding tersebut tidak lembab dan tidak tembus angin. Jenis dinding yang memenuhi syarat rumah layak huni adalah tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan, anyaman, bambu dan batang kayu.
Bahan bangunan utama dinding rumah terluas dalam Susenas 2021 adalah tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan, anyaman bambu, batang kayu, bambu dan lainnya.
Penjelasan tentang data jenis dinding disini adalah tembok merupakan penjumlahan tembok dan plesteran anyaman bambu/kawat; kayu merupakan penjumlahan kayu/papan, batang kayu dan anyaman bambu; bambu dan lainnya merupakan penjumlahan bambu dan lainnya.
Pada 2021, persentase penggunaan dinding tembok di Sumatera Utara adalah sebesar 69,31 persen, sisanya dinding kayu 30,09 persen, bambu dan lainnya 0,61 persen.
Persentase penggunaan dinding tembok selama periode 2018-2021 mengalami peningkatan, yaitu dari 64,48 persen pada tahun 2018 menjadi 69,31 persen di tahun 2021, peningkatan terjadi di daerah perkotaan maupun perdesaan.