90 Persen Kebutuhan Bawang Merah Sumut Didatangkan dari Luar

BERSPONSOR

NINNA.ID-90 persen kebutuhan bawang merah Sumatera Utara (Sumut) didatangkan dari luar Sumut atau manca negara. Hal ini terjadi karena kebutuhan bawang merah di Sumut mencapai 499.188 ton per tahun.

Padahal, produktivitas bawang merah Sumut hanya 53.975,16 ton. Itu artinya terdapat defisit sekitar 90 persen, ungkap Publikasi Statistik Provinsi Sumut untuk Tanaman Hortikultura.

Daerah sentra produksi bawang merah di Sumut yakni Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Karo.

Kontribusi ketiga kabupaten dimaksud terhadap total produksi bawang merah pada 2021 secara berurutan 30,43 persen, 24,62 persen dan 21,30 persen.

BERSPONSOR

Kontributor terbesar selanjutnya adalah Kabupaten Dairi (8,01persen), Kabupaten Samosir (6,16 persen) dan Kabupaten Tapanuli Utara (2,68persen).

Sisanya, merupakan andil kabupaten/kota lainnya, secara kumulatif sebesar 6,80 persen terhadap total produksi bawang merah Sumut.

Produksi bawang merah Sumut 2021 meningkat tajam dan merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2021.

Pertumbuhan produksinya mencapai 84,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi bawang merah tahun 2020 tercatat 29.222 ton menjadi 53.962 ton di tahun 2021.

BERSPONSOR
Ladang Bawang Merah
Ladang Bawang Merah di Sipolha, Simalungun (foto: Damayanti)

Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan produksi pada daerah sentra komoditas bawang merah seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Karo.

Faktor harga yang menjanjikan, adanya bantuan stimulus Covid_2019, dan adanya bantuan APBD Provinsi Sumatera Utara menambah minat petani mengusahakan tanaman ini.

Selain itu di Humbang Hasundutan, khusus peningkatan produksi bawang merah, disamping sebagai lokasi Food Estate dalam pengembangan bawang merah, juga adanya pendampingan teknologi budidaya dari Mahasiswa Polbangtan Medan dan BPTP Sumatera Utara dan demplot di Kecamatan Dolok Sanggul dan Pollung.

TERKAIT  Hanya Lima Kabupaten Ini di Sumatera Utara Budidayakan Kemenyan

Dengan adanya pendampingan dan demplot tersebut meningkatkan kualitas sumber daya manusia petani dalam melakukan budidaya merah.

- Advertisement -

Teknologi budidaya yang baik meningkatkan produktivitas bawang merah. Peningkatan produksi bawang merah ditopang peningkatan luas panen dan produktivitas.

Konsumen Membeli Bawang di Pasar MMTC
Konsumen Membeli Bawang di Pasar MMTC (foto: Damayanti)

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, luas panen bawang merah bertambah 1.315 hektar. Realisasi luas panen bawang merah tahun 2021 mencapai 4.374 hektar dengan produktivitas 12,34 ton per hektar.

Bawang merah dengan nama latin Allium cepa L. var. aggregatum merupakan salah satu bumbu masakan utama penduduk Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Merujuk dari Wikipedia, tanaman ini berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya. Selanjutnya menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis.

Wujudnya berupa umbi dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Manfaat lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional.

Bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin.

Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida bawang merah merupakan salah satu komoditas srategis tanaman sayur-sayuan buah dan semusim yang menjadi prioritas pemerintah dalam upaya peningkatan kapasitas produksi.

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU