4 Fakta Penting tentang Hutan dan Pangan

NINNA.ID-Hutan dan pangan saling terkait. Saat dunia bergerak menuju transisi pangan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi manusia serta planet ini, kita harus menyadari bahwa hutan, kawasan berhutan, dan lanskap memiliki peran krusial dalam transisi ini, serta dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.

Investasi dalam hutan berarti investasi bagi komunitas lokal, ekonomi nasional, dan planet kita. Kami berbicara dengan dua ahli kehutanan dan pertanian kami mengenai topik ini.

Fakta #1: Pertanian dan hutan saling terkait erat

Pangan diproduksi di banyak wilayah berhutan. Selain itu, penerapan praktik agroforestri dapat meningkatkan kesehatan tanah dengan menambah bahan organik dan mempercepat siklus nutrisi.

Praktik ini juga menciptakan habitat bagi penyerbuk penting dan mendukung ketahanan ekosistem secara keseluruhan. Meskipun pertanian tetap menjadi salah satu penyebab utama deforestasi, banyak bukti menunjukkan bahwa pertanian dapat berdampingan dengan lanskap berhutan dan berkontribusi pada pemulihan lingkungan, bukan perusakannya.

Sebagaimana dijelaskan dalam laporan utama kami, Recipe for a Livable Planet, pendekatan berbasis lanskap secara keseluruhan dapat memberikan manfaat signifikan bagi negara-negara.

Misalnya, mengurangi konversi hutan menjadi lahan pertanian atau padang rumput serta mempromosikan reforestasi atau agroforestri dapat memangkas emisi gas rumah kaca dan menyimpan karbon dalam biomassa serta tanah.

Sepertiga dari peluang global untuk mengurangi emisi sektor agrifood dengan biaya efektif berkaitan dengan penggunaan lahan di negara-negara berpendapatan menengah.

BERSPONSOR

Fakta #2: Sektor kehutanan mempekerjakan puluhan juta orang

Meskipun benar bahwa pertanian merupakan sektor yang mempekerjakan banyak orang di negara berkembang, sektor kehutanan juga memiliki peran besar.

Setidaknya 33 juta orang bekerja di sektor kehutanan secara global, mulai dari perkebunan lokal atau pabrik penggergajian hingga perusahaan pulp dan kertas berskala global.

Ini mencakup sekitar 1% dari total lapangan pekerjaan di seluruh sektor ekonomi dunia, dengan jutaan lainnya bekerja di sektor produk non-kayu, seperti industri obat-obatan herbal, kerajinan tangan, dan tekstil.

- Advertisement -

Fakta #3: Hutan adalah sumber pangan, bahan bakar, dan pendapatan yang esensial

Hutan menyediakan berbagai jenis pangan bagi manusia dan menjadi sumber penghidupan bagi komunitas termiskin serta paling rentan yang bergantung pada ekosistem hutan.

Selama berabad-abad, masyarakat adat dan komunitas yang tinggal di hutan telah mengandalkan hutan sebagai sumber pangan, dengan mengonsumsi akar, tanaman, buah-buahan, dan hewan buruan dalam pola makan mereka.

TERKAIT  Link Twibbon Hari Perempuan Internasional 2023, Bisa Untuk Foto Profil IG, WA Atau Facebook

Sekitar 2,6 miliar orang juga menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak. Selain itu, hutan menawarkan banyak peluang lainnya, mulai dari kemasan berbahan serat kayu yang dapat mengurangi kehilangan hasil panen hingga pakan ternak organik.

Jantung Hutan Sumatera 2
Gapura Jantung Hutan Sumatera.(foto:asmon)

Fakta #4: Bank Dunia berinvestasi dalam hutan dan lanskap

Kami memahami bahwa kesehatan hutan dan kesejahteraan manusia saling berkaitan.

Singkatnya, ketika hutan berkembang, manusia juga akan sejahtera. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan mitra di tingkat global, regional, dan nasional untuk memastikan bahwa hutan yang sehat menjadi kenyataan bagi komunitas, terutama masyarakat adat yang sangat bergantung pada hutan untuk pangan dan mata pencaharian.

Salah satu contoh programnya adalah PROGREEN, kemitraan global yang dipimpin oleh Bank Dunia, yang mendukung negara-negara dengan pembiayaan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk berinvestasi dan mengelola hutan serta lanskap mereka secara berkelanjutan.

Saat ini, PROGREEN beroperasi di 67 negara, termasuk Ghana, di mana program ini telah mendukung pengembangan lebih dari 500 rencana pengelolaan daerah aliran sungai komunitas dan pelatihan bagi sekitar 53.000 petani kecil, 53% di antaranya adalah perempuan.

Contoh lainnya adalah Program Dampak Sistem Pangan, Penggunaan Lahan, dan Restorasi (FOLUR), sebuah program senilai $345 juta yang mendorong agroforestri dan praktik pertanian berkelanjutan di 27 negara.

Di China, program ini mencakup 1,5 juta hektare lahan, di mana upaya pengelolaan dan restorasi lahan terintegrasi mulai memberikan manfaat nyata bagi keanekaragaman hayati dan konservasi ekosistem.

Program Tantangan Global yang baru tentang hutan akan mendukung intensifikasi pertanian berbasis iklim cerdas, sehingga para petani dapat menghasilkan lebih banyak pangan untuk populasi yang terus bertambah, sambil mengurangi dampak pertanian terhadap hutan.

Ke depan, kita dapat mendukung kedua hal ini – memproduksi dan mengonsumsi pangan dengan cara yang melindungi hutan dan ekosistem.

Kita dapat menerapkan teknik serta praktik pertanian yang menciptakan tanah yang lebih sehat dan menghindari penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

Kabar baiknya adalah ada banyak tindakan yang terjangkau dan terbukti efektif yang dapat kita ambil sekarang agar pangan dan hutan dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Penulis: https://blogs.worldbank.org/en/agfood/4-key-facts-about-forests-and-food
Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU