NINNA.ID-Total 24 mayat telah ditemukan dan 9 korban masih dinyatakan hilang di lokasi longsor Selangor, Malaysia. Tim penyelamat pada Sabtu 17 Desember 2022 menemukan mayat seorang wanita dan dua anak.
Penemuan tersebut menambah jumlah korban yang tewas akibat tanah longsor di sebuah perkemahan tanpa izin di Selangor, Malaysia.
Kepala Pemadam Kebakaran negara bagian Selangor Norazam Khamis mengatakan kepada wartawan bahwa mayat seorang ibu dan anak ditemukan terkubur di bawah lumpur dan puing setinggi satu meter.
Tubuh seorang gadis kecil ditemukan kemudian. Dia mengatakan ada harapan untuk menemukan orang yang selamat jika mereka berpegangan pada tumpukan atau dahan atau batu dengan kantong udara. Akan tetapi, kemungkinan tersebut kecil.
Pihak berwenang mengatakan ada 94 orang sedang tidur di lokasi perkemahan di pertanian organik pada Jumat pagi ketika tanah berjatuhan dari jalan sekitar 30 meter (100 kaki) di atas mereka.
Lalu longsor tersebut menutupi sekitar 1 hektar (3 acre) areal di situ. Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah keluarga yang sedang menikmati liburan singkat selama liburan sekolah akhir tahun.
Ke-24 korban termasuk di dalamnya adalah tujuh anak-anak dan 13 wanita. Pihak berwenang masih melakukan otopsi dan menunggu kerabat terdekat untuk mengidentifikasi para korban.
Seorang ibu dan putrinya yang masih balita ditemukan pada hari Jumat saling berpelukan, kata tim penyelamat. Tujuh orang dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya, termasuk tiga warga Singapura, diselamatkan tanpa cedera.
Mengenakan helm dan membawa sekop serta peralatan lainnya, tim penyelamat bekerja secara tim pada Sabtu untuk menyisir puing-puing sedalam 8 meter (26 kaki).
Ekskavator dikerahkan untuk membersihkan lumpur dan pohon tumbang. Anjing penyelamat dikirim untuk mengendus kemungkinan tanda-tanda kehidupan dan mayat.
Para pejabat mengatakan sekitar 450.000 meter kubik atau hampir 16 juta kaki kubik puing-cukup untuk mengisi 180 kolam renang berukuran Olimpiade-menghantam perkemahan.
Norazam mengatakan tim penyelamat melangkah dengan hati-hati karena aliran air bawah tanah dapat memicu tanah longsor lebih lanjut.
Pihak berwenang mengatakan pemilik tanah tidak memiliki izin untuk menjalankan perkemahan.
Pejabat tidak dapat menentukan penyebab pasti dari tanah longsor, yang terjadi tanpa peringatan, tetapi percaya itu bisa terjadi karena pergerakan air bawah tanah sementara musim hujan akhir tahun membuat tanah tidak stabil.
Orang-orang yang selamat menceritakan apa yang mereka alami kepada media lokal.
Mereka mengatakan mendengar suara gemuruh dan merasakan bumi bergerak sebelum tanah runtuh di tenda mereka.
Pemerintah telah memerintahkan semua tempat perkemahan nasional yang berada di dekat sungai, air terjun, dan lereng bukit ditutup selama seminggu untuk menilai keamanannya.
Perkemahan di Batang Kali, sekitar 50 kilometer (30 mil) utara Kuala Lumpur, adalah tempat rekreasi yang populer bagi penduduk setempat untuk mendirikan atau menyewa tenda dari pertanian.
Tetapi pihak berwenang mengatakan itu telah berjalan secara ilegal selama dua tahun terakhir. Lokasi tersebut memiliki izin untuk menjalankan pertanian tetapi tidak ada izin untuk mengoperasikan kegiatan berkemah.
Jika terbukti bersalah, para operator atau pengelola kemah menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda.