20 Alasan Mengapa Pariwisata Harus Menjadi Bagian dari Agenda Pembangunan

NINNA.ID-Pariwisata berkelanjutan telah terbukti menjadi alat efektif untuk pembangunan, membawa manfaat bagi komunitas di berbagai destinasi di seluruh dunia.

Sebuah laporan terbaru dari World Bank Group yang dirilis pada Hari Pariwisata Dunia mengungkapkan 20 alasan mengapa pariwisata harus diintegrasikan dalam agenda pembangunan.

Laporan ini, yang juga memperingati Tahun Internasional Pariwisata Berkelanjutan untuk Pembangunan, menjelaskan bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya penting bagi wisatawan, tetapi juga bagi destinasi wisata dan penduduk lokal.

Bule Amerika ke Desa Lumban Suhi-Suhi
Rombongan tur berfoto di depan Rumah Batak di Lumban Sitohang Desa Lumban Suhi-Suhi (foto: Damayanti)

Berikut adalah beberapa poin penting dari laporan tersebut:

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

  1. Meningkatkan Pertumbuhan PDB
    Sektor perjalanan dan pariwisata bernilai USD 7,6 triliun dan menyumbang lebih dari 10% dari PDB global. Pariwisata juga mencakup 7% dari seluruh perdagangan internasional dan 30% dari ekspor dunia dalam bidang jasa.
  2. Meningkatkan Perdagangan Internasional
    Dengan nilai USD 1,4 triliun dalam pendapatan ekspor, pariwisata merupakan ekspor global terbesar ketiga di dunia.
  3. Mendorong Investasi Internasional
    Sektor pariwisata dan perhotelan kini menjadi industri dengan pertumbuhan tercepat kedua dalam investasi asing langsung (FDI).
  4. Mendukung Pengembangan Infrastruktur
    Pembangunan sektor pariwisata sering kali mendorong peningkatan infrastruktur dasar seperti bandara, jalan raya, pasokan air, energi, dan layanan medis.
  5. Membantu Perekonomian Berpenghasilan Rendah
    Pada tahun 2015, 48 negara berpenghasilan rendah dan menengah menerima 29 juta kedatangan wisatawan internasional (hampir tiga kali lipat dalam satu dekade) dan memperoleh USD 21 miliar dari sektor pariwisata internasional.
Wisman ke Sumatera Utara
Rombongan bule ke Desa Sigapiton (foto: Damayanti)

Inklusivitas Sosial, Lapangan Kerja, dan Pengentasan Kemiskinan

  1. Menciptakan Lapangan Kerja Secara Efisien
    Pariwisata menjadi penyedia lapangan kerja terbesar kedua, dengan mendukung 292 juta pekerjaan atau satu dari sepuluh pekerjaan di tahun 2016.
  2. Mendukung Pertumbuhan yang Inklusif
    Sebagai sektor yang padat karya, pariwisata memiliki rantai pasokan yang luas sehingga dapat menjangkau dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
  3. Memperkuat Komunitas Pedesaan
    Pariwisata pedesaan mendukung diversifikasi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi pemuda pedesaan serta kelompok etnis minoritas.
  4. Menghidupkan Kembali Kawasan Perkotaan
    Dengan meningkatnya populasi perkotaan di seluruh dunia, banyak kota yang menggunakan regenerasi berbasis pariwisata untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur, dan menarik investasi.
  5. Meningkatkan Akses ke Pendapatan Melalui Teknologi Perjalanan
    Platform digital mengubah cara perjalanan direncanakan, dibeli, dan dialami, sehingga membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan melalui pariwisata.
  6. Memberdayakan Perempuan
    Perempuan mencakup 60 hingga 70% tenaga kerja industri pariwisata, menjadikannya salah satu sektor dengan tingkat partisipasi perempuan tertinggi di beberapa wilayah.
  7. Mendukung Pengrajin Lokal
    Pengrajin mendapat manfaat dari penjualan kerajinan tangan kepada wisatawan, yang membuka akses mereka ke pasar global.
TERKAIT  Bandara Kualanamu Diprediksi Layani 397ribu Penumpang pada Libur Lebaran 2024
Bule Amerika ke Desa Lumban Suhi-Suhi
Suasana makan siang rombongan di Lumban Sitohang (foto: Damayanti)

Efisiensi Sumber Daya, Perlindungan Lingkungan, dan Perubahan Iklim

  1. Mendukung Konservasi Alam
    Pariwisata berbasis alam memiliki permintaan tinggi, yang tidak hanya meningkatkan nilai keanekaragaman hayati, tetapi juga menghasilkan dana untuk konservasi.
  2. Meningkatkan Kesadaran akan Perubahan Iklim
    Pariwisata sering menjadi inovator dalam konsumsi dan produksi berkelanjutan serta meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.
  3. Mendorong Ekonomi Biru
    Pariwisata menyumbang sekitar 26% dari aktivitas ekonomi berbasis laut, menjadikannya pendorong utama ekonomi biru dan meningkatkan nilai konservasi laut.
Bule Belajar Menenun
Lumban Suhi-Suhi Village is known as a center for Batak Ulos weaving production, attracting both local and international tourists. (Photo: Damayanti)

Nilai Budaya, Keanekaragaman, dan Warisan

BERSPONSOR
  1. Melindungi Situs Budaya
    Pengeluaran wisatawan untuk tiket masuk, pemandu wisata, dan suvenir berkontribusi pada dana yang diperlukan untuk melindungi situs budaya penting.
  2. Menjaga Warisan Budaya Tak Benda
    Pariwisata dapat melindungi atau menghidupkan kembali warisan budaya tak benda seperti musik, seni pertunjukan, dan tradisi lisan.

Pemahaman Antarbudaya, Perdamaian, dan Keamanan

  1. Menyebarkan Filantropi
    Pariwisata dapat menjadi cara yang efektif untuk melibatkan wisatawan dalam kegiatan filantropi.
  2. Membangun Pemahaman Antarbudaya
    Bertemu dengan berbagai budaya melalui perjalanan wisata berperan penting dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan pemahaman antarbudaya.
  3. Membantu Pemulihan Pasca-Konflik
    Pariwisata telah menjadi alat pemulihan bagi banyak negara yang mengalami konflik dan situasi ketidakstabilan.
Huta Siallagan
Para tamu rombongan dari Eropa sedang mendengarkan penjelasan tentang hukuman mati (foto: Damayanti)

Lebih dari 50 tahun sejak Bank Dunia pertama kali mendanai proyek pariwisata untuk pembangunan di Maroko dan Tunisia, bukti bahwa pariwisata adalah model pembangunan berkelanjutan semakin kuat.

Pada Hari Pariwisata Dunia ini, kami mengajak para kolega, mitra, dan pemerintah untuk mengeksplorasi potensi penuh pariwisata sebagai alat pembangunan.

Tulisan ini disadur dari https://blogs.worldbank.org/en/psd/20-reasons-you-should-integrate-tourism-your-development-agenda

- Advertisement -

Editor: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU