10 pohon paling banyak tumbuh di Kawasan Danau Toba (KDT) di antaranya pohon Enau atau Nira, Eukaliptus, Pinus, Kemiri, Petai, Alpukat, Durian, Cemara, Ingul atau Suren, dan Pohon Hariara atau Beringin.
Kesepuluh jenis tanaman keras ini sangat mudah untuk dijumpai, khususnya deretan Pohon Pinus dan Enau yang pasti kita lihat saat berada di salah satu Kabupaten Kawasan Danau Toba.
Lokasinya yang tadinya berstatus hutan juga telah berubah dan dikenal dengan sebutan Hutan Eukaliptus, Hutan Pinus, Hutan Enau dan lainnya.
Pohon Enau atau Nira
Merupakan salah satu pohon paling mendominasi di Kawasan Danau Toba. Pepohonan ini sangat mudah kita temukan karena banyak dibudidayakan masyarakat.
Umumnya, masyarakat membudidayakan Enau untuk mendapatkan air nira (tuak).
Belum ada yang fokus untuk mengolah pohon ini dari Hulu hingga ke Hilir.
Semoga nantinya ada masyarakat lokal yang dapat memproduksi gula merah, kolangkaling, ijuk dan produk dari pohon Nira lainnya.
Pohon Pinus
Hutan pinus Sumatera (Pinus merkusii) mendominasi flora panorama Danau Toba.
Pinus merkusii adalah pohon berukuran sedang hingga besar, tingginya mencapai 25–45 meter (82–148 kaki) dan diameter batang mencapai 1 meter (3,3 kaki).
Kulit kayunya berwarna oranye-merah, tebal dan bercelah dalam di pangkal batang, dan tipis dan bersisik di mahkota atas.
Daun (“jarum”) berpasangan, sangat ramping, panjang 15–20 cm dan tebal kurang dari 1 mm, berwarna hijau hingga hijau kekuningan.
Kerucutnya berbentuk kerucut sempit, panjang 5–8 cm dan lebar 2 cm di pangkal saat ditutup, awalnya hijau, matang merah-coklat mengkilap.
Daunnya merekah hingga lebar 4–5 cm saat matang untuk melepaskan benih. Bijinya berukuran panjang 5–6 mm, dengan sayap 15–20 mm dan tersebar oleh angin.
Pohon Eukaliptus
Dikenal dengan nama ilmiah Eucaliptus sangat mudah kita temukan di bagian mananapun di Kawasan Danau Toba.
Sebab, ini merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh perusahaan TPL, perusahaan yang mendominasi banyak lahan di Kadete.
Pohon ini ditanami di Kawasan Danau Toba oleh TPL untuk dijadikan kertas, tisu dan produk lainnya.
Pohon Cemara
Pohon ini sangat mudah kita temukan di Kadete, khususnya di dataran paling tinggi perbukitan.
Pohon ini pada dasarnya mudah tumbuh dan tidak dikhususkan untuk ditanam untuk diambil manfaatnya.
Biasanya yang diambil dari pohon ini yakni kayunya untuk dijadikan kayu bakar.
Pohon Hariara atau Beringin
Pohon ini menjadi ciri khas suku Batak. Jika kita berkunjung ke Tanah Batak, kita akan dapat menemukan pohon besar ini.
Flora Danau Toba
Keanekaragaman hayati di Danau Toba terlihat dari keberadaan flora yang melimpah.
Vegetasi terdiri dari tumbuh-tumbuhan alami seperti pohon, semak, herba dan rerumputan serta tumbuhan, seperti meranti, kapur, keruing, puspa, manggis hutan, kingwood, pinus, liana, epifit, zing iberaceae, Atuang (Semecarpus, sp), sona, dakkap dan kamboang angsana.
Ada juga beringin, cemara, kayu putih, mahoni, kaliandra, kemiri, johar, mindi, pala, pinus, suren, alpukat, dan aren.
Danau Toba juga merupakan rumah bagi bambu, belimbing, cengkeh, coklat, durian, gamal, jambu mete, jengkol, kelapa, kemiri, kopi, kayu manis, mangga, nangka, petai, pinang, rambutan, lontar, sawo, dan sirsak.
Danau Toba yang panjangnya sekitar 100 kilometer dan lebarnya 30 kilometer sangat mendukung kehidupan flora dan fauna di sekitarnya.
Iklimnya sejuk karena danau ini berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Ketinggian ini pula yang membuat sejumlah tanaman tumbuh subur di Tanah Batak ini. Buah-buahan, rempah-rempah serta sayur-mayur tumbuh subur di sini.
Penulis : Damayanti Sinaga
Editor : Damayanti Sinaga