10 Korban Banjir di Simangulampe Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian

Humbahas, NINNA.ID-Memasuki hari keempat pasca banjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman penduduk di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sejak Jumat, 5 Desember 2023, tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian untuk 10 korban yang belum ditemukan.

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono mengatakan pencarian hari ini melibatkan sedikitnya 535 orang dari berbagai Instansi dan organisasi yang terlibat yang nantinya akan dibagi menjadi 3 SRU.

“SRU I Melakukan pencarian di Permukaan air menggunakan Perahu LCR dan Aqua Eye utk mendeteksi keberadaan korban di dalam air sekaligus dilakukan penyelaman oleh tim Basarnas Spesial Group (BSG), SRU II melakukan pencarian menggunakan alat berat Excavator dan didampingi tim scouting darat di area batas jalan menuju tepi danau dan SRU III melakukan pencarian menggunakan alat berat excavator dan didampingi Tim scouting darat diarea batas jalan menuju arah bukit. Selain itu tim nanti juga akan dibantu anjing pelacak dari pihak kepolisian.” ucapnya.

Diketahui sebelumnya pada Jumat, 1 Desember 2023 sekitar pukul 21.30 WIB banjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman penduduk di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan.

BERSPONSOR

2 orang korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan telah diserahkan kepada pihak keluarga, selanjutnya tim masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap 10 korban yang masih dinyatakan hilang.

SIMANGULAMPE
Pencaharian 10 korban yang hilang dilanjutkan di hari keempat (foto: istimewa)

Himbauan ke Masyarakat

Di tempat terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., mewanti-wanti segenap unsur forkopimda Kabupaten Humbang Hasundutan agar tetap waspada terkait adanya prakiraan cuaca dari BMKG yang menyebut bahwa hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi masih berpotensi terjadi sampai sepekan ke depan.

Hal itu disampaikan Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kecamatan Baktiraja di Kantor Bupati Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin 4 Desember 2023.

BERSPONSOR

“Diperkirakan ke depan akan masih berlangsung hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sampai sepekan kedepan. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Jadi tolong disampaikan ke kepala desa, camat, babinsa, bhabinkamtibmas, polsek dan seterusnya,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto memberikan pesan mitigasi dan kesiapsiagaan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di wilayah zona merah maupun di lereng tebing agar segera evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

Menurut catatan Suharyanto, dari rentetan kejadian banjir bandang dan tanah longsor yang memakan korban rata-rata disebabkan karena masyarakat tidak atau terlambat melakukan evakuasi saat terjadi hujan intensitas tinggi dalam durasi cukup lama.

“Jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di lahan kritis di lereng tebing harus diungsikan. Karena rata-rata korban terjadi karena masyarakat di lokasi rawan longsor tetap di rumah pada saat hujan deras. Kemudian longsor. Itu itungannya detik, jadi sangat cepat” kata Suharyanto.

- Advertisement -
TERKAIT  BLACKPINK Datang Lagi, Ini Jadwalnya di Gelora Bung Karno

Mantan Pangdam V Brawijaya itu kemudian mencontohkan kisah sukses seorang kepala desa di Nusa Tenggara Timur yang berhasil menyelamatkan warganya dari petaka banjir bandang.

Kepala desa itu menurut cerita Suharyanto, mengajak warganya yang tinggal di daerah rawan bencana untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman sebelum banjir bandang terjadi.

“Benar saja, kurang dari satu jam, air bah datang dan menggulung semua yang ada. Permukiman masyarakat rusak parah, namun tidak satupun warga menjadi korban,” jelas Dia. Tentunya hal ini dapat dijadikan teladan bagi seluruh aparatur negara, seperti para peserta rapat yang hadir di Kantor Bupati Humbang Hasundutan hari ini, Senin 4 Desember 2023.

“Di NTT ada seorang kepala desa. Begitu hujan satu jam dia keluar pakai payung dan jas hujan lalu diketok itu rumah-rumah masyarakat meminta mereka agar mengungsi ke daerah yang aman. Betul itu. Tidak ada satu jam banjir bandang datang. Kemudian tidak ada korban dan semua selamat,’ tambah Suharyanto.

Kepala BNPB juga memotivasi seluruh peserta rapat yang hadir untuk meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Sebab, hal itu sudah menjadi kewajiban seluruh aparatur negara yang disumpah berdasarkan kepercayaan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

“Itu tugas kita. Kita sebagai aparat negara ketika mau lebih bersusah payah dan keluar dari zona nyaman, maka semua masyarakat bisa diselamatkan,” tegas Suharyanto.

Dukungan DSP Senilai 500 Juta

Dalam kunjungan kerja di Humbang Hasundutan, BNPB sebagai representasi negara juga membawa dukungan guna percepatan penanganan bencana banjir bandang yang terjadi pada Jumat 1 Desember 2023.

Dana Siap Pakai senilai 500 juta diserahkan kepada Bupati Humbang Hasundutan. Adapun DSP itu menurut Suharyanto agar digunakan untuk fase pertolongan awal termasuk penanganan pengungsi pada masa tanggap darurat.

“Kami membawa beberapa bantuan. Tentunya ini sifatnya sementara. Tolong ini dimanfaatkan untuk fase pertolongan awal pada masa tanggap darurat,” jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan bahwa BNPB akan tetap memberikan dukungan hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Jika ada masih ada kebutuhan lain yang mendesak, Suharyanto meminta agar pemerintah kabupaten segera mengusulkan ke BNPB.

“Jika kurang, nanti usulkan,” kata Suharyanto.

Adapun selain DSP, BNPB juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan berupa tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 50 unit, sembako 200 paket, selimut 200 lembar, matras 200 buah, velbed 200 unit, lampu tower 2 unit, genset listrik 5 unit dan mesin pompa air beserta selang sebanyak 10 unit.

Penulis: Damayanti Sinaga

BERSPONSOR

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU